PBB, New York (Antara/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Kamis (2/4) mengucapkan selamat kepada enam negara besar dunia dan Iran dengan dicapainya kesepakatan kerangka kerja politik dalam pembicaraan nuklir, yang baru saja selesai. Di dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh juru bicara Ban, Sekretaris Jenderal PBB itu mengatakan kesepakatan kerangka kerja tersebut melicinkan jalan bagi rencana aksi gabungan menyeluruh yang bersejarah --yang direncanakan dicapai paling lambat pada 30 Juni. "Kesepakatan menyeluruh itu akan memberi batas mendasar mengenai program nuklir Iran dan bagi pencabutan semua sanksi," kata pernyataan itu. "Itu akan menghormati hak dan kebutuhan Iran dan pada saat yang sama memberi jaminan kepada masyarakat internasional bahwa kegiatan nuklirnya akan secara eksklusif bersifat damai," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat. Menteri luar negeri dari AS dan negara besar lain di dunia --Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok ditambah Jerman-- pada Kamis menyepakati parameter untuk menyelesaikan masalah utama mengenai program nuklir Iran, setelah perundingan intensif selama delapan hari di Kota Lausanne, Swiss, dengan sasaran mencapai kesepakatan akhir dan menyeluruh paling lambat pada akhir Juni. Berdasarkan parameter yang diungkapkan oleh Pemerintah Presiden AS Barack Obama, Iran setuju mengurangi mesin sentrifugal yang dipasangnya jadi 6.104 dari sebanyak 19.000, membekukan pengayaan uranium lebih dari 3,67 persen selama sedikitnya 15 tahun dan memangkas simpanan uraniumnya yang diperkaya dari sebanyak 10.000 kilogram menjadi 300 kilogram selama 15 tahun. Selain itu, Iran mengizinkan akses rutin ke semua instalasi nuklirnya bagi pemeriksaan oleh Badan Tenaga Atom Internasional, dan setuju untuk merancang kembali dan membangun kembali reaksi penelitian air berat di Arak, yang takkan memproduksi plutonium tingkat-senjata. Sebagai imbalannya, AS dan Uni Eropa akan membekukan sanksi atas Teheran, bersama dengan pencabutan semua resolusi sanksi Dewan Keamanan PBB. Ban mengatakan ia percaya bahwa penyelesaian menyeluruh melalui perundingan bagi masalah nuklir Iran akan memberi sumbangan bagi perdamaian dan kestabilan di wilayah itu dan memungkinkan semua negara untuk bekerjasama secara mendesak guna menangani banyak ancaman keamanan serius yang mereka hadapi. Para perunding memperpanjang pembicaraan maraton nuklir Iran sampai Kamis, setelah tenggat 31 Maret lewat tanpa kesepakatan, untuk lebih jauh menjembatani jurang pemisah, sementara tak ada terobosan yang diumumkan pada hari pertama April. Iran dan kelompok P5+1 melanjutkan pembicaraan selama satu pekan mereka pada Rabu (1/4), setelah tenggat 31 Maret bagi dicapainya kesepakatan kerangka kerja lewat. Pada 24 November 2013, negara besar di dunia dan Iran mencapai kesepakatan pertama mengenai program nuklir Iran --yang menuntut Teheran menghentikan sebagian kegiatan sensitif sebagai imbalan bagi pencabutan terbatas sanksi untuk memberi waktu bagi upaya diplomatik guna menyelesaikan masalah tersebut. Sejak itu, para perunding telah dua kali lolos dari tenggat yang ditetapkan sendiri bagi kesepakatan akhir dan menyeluruh, masing-masing pada Juni dan November tahun lalu. Mereka kemudian menetapkan 31 Maret 2015 sebagai tenggat baru bagi kesepakatan kerangka kerja politik dan 30 Juni untuk kesepakatan akhir, guna melicinkan jalan bagi resolusi akhir sengketa lama tentang masalah nuklir Iran.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015