Tulungagung (Antara Jatim) - Ketua Banser Tulungagung, Jawa Timur, Yoyok Mubarok (35) secara terbuka menyatakan "perang" melawan gerakan radikal yang berafiliasi langsung dengan Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS) di wilayah tersebut, karena dianggap sebagai ancaman nasional Bangsa Indonesia. "Banser berdasarkan landasan UUD 1945 dan (restu) kiai siap sewaktu waktu berada di garis depan untuk berjuang melawan gerakan apa saja yang mencoba menggoyahkan NKRI, termasuk ISIS," tegas Yoyok Mubarok kepada wartawan, Selasa. Penegasan itu disampaikan Yoyok menanggapi penangkapan Ridwan Sungkar alias Abi Bilal Alias Ewok, terduga anggota ISIS asal Desa Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Jumat (27/3). Menurutnya, penangkapan Ridwan Sungkar yang masih memiliki keturunan Arab Timur-Tengah tersebut membuktikan bahwa pengaruh ISIS sudah menjadi ancaman nyata di Tulungagung. Tidak hanya sekadar isu, pengaruh ISIS yang diusung Ridwan Sungkar diduga juga sudah menyebar ke sejumlah aktivis muslim lain di wilayah tersebut. Indikasi itu mencuat karena sebelum Ridwan alias Abi Bilal alias Ewok ditangkap di sebuah jalan tak jauh dari rumahnya di Desa Mangunsari, Jumat (27/3) pagi, terduga ISIS yang pernah mendalami pelatihan di Suriah tersebut diketahui aktif dalam kelompok diskusi Islam di kota tempat tinggalnya. "ISIS bukan hanya sekadar isu saja kita harus mewaspadai keberadaannya," imbuh Yoyok. Secara fisik, lanjut dia, banser memang belum berencana melakukan penyisiran terhadap keberadaan simpatisan maupun anggota ISIS di Tulungagung. Namun, ia berjanji akan mengerahkan seluruh elemen banser di wilayah tersebut untuk mengendus keberadaan setiap gerakan radikal Islam, khususnya ISIS. "Yang mau menjadi (anggota) ISIS silahkan, tapi jangan coba-coba tinggal atau menyebar ajaran sesat di negara kami (Indonesia)," ancam Yoyok. Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap Ridwan Sungkar alias Iwan alias Abi Bilal alias Ewok (43), warga Dusun Grobokan RT/RW 04, Desa Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Agen tiket pesawat ini diduga terlibat jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Petugas menangkap Iwan di pinggir jalan tidak jauh dari rumahnya. Saat ditangkap, informasinya yang bersangkutan hendak pergi ke Suriah untuk bergabung ISIS. Iwan begitu ia biasa disapa, ditangkap sekitar pukul 09.15 WIB tidak jauh dari rumahnya. Pria yang diduga juga anggota Jamaah Islamiah (JI) itu tidak melawan. Ia langsung dibawa menuju markas Polda Jawa Timur. Petugas Polres Tulungagung memasang garis polisi mulai dari gang masuk sampai tempat tinggal Iwan. Sejumlah anggota Sabhara juga disiagakan menjaga tempat penangkapan itu selama proses penggeledahan dan pengambilan sejumlah barang bukti seperti dua bilah samurai, satu dus buku dan CD berisi pengajian dan ajaran jihad, serta sejumlah gambar/lukisan berlambang gerakan Islam radikal dari dalam rumah Iwan. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015