Surabaya (Antara Jatim) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V meminta masyarakat menyikapi penaikan harga BBM baik premium nonsubsidi maupun solar subsidi per Sabtu pukul 00.00 WIB dengan cara positif karena kondisi itu akan tetap terjadi mengikuti fluktuasi harga minyak dunia.
"Masyarakat sebagai konsumen BBM ada baiknya tetap tenang. Apalagi, sampai sekarang kami lihat konsumsi BBM di area kerja ini juga stabil dan ditunjang ketersediaan komoditas itu yang mencukupi," kata Assistant Manager External Relation Pertamina MOR V, Heppy Wulansari, di Surabaya, Sabtu.
Untuk premium, jelas dia, besaran konsumsi masyarakat Jatim mencapai 300.200 Kilo Liter per bulan. Sementara di wilayah kerja MOR V meliputi Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara rata-rata konsumsi mencapai 415.117 KL per bulan.
"Kalau selama Januari-Februari 2015, konsumsi premium di Jatim sebanyak 600.410 KL sedangkan di MOR V mencapai 830.234 KL pada periode sama," katanya.
Di samping itu, sebut dia, konsumsi solar di Jatim antara Januari hingga Februari 2015 mencapai 280.936 KL atau rata-rata per bulan sebanyak 140.468 KL. Sementara, total konsumsi solar di MOR V Januari-Februari 2015 mencapai 346.658 KL atau rata-rata per bulan 173.329 KL.
"Secara keseluruhan penaikan harga itu sesuai Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 39 tahun 2014 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM), yang telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2015," katanya.
Khususnya, lanjut dia, dikarenakan meningkatnya rata-rata harga minyak dunia dan masih berfluktuasi hingga sekarang. Selain itu, serta melemahnya nilai tukar rupiah dalam satu bulan terakhir sehingga Harga Jual Eceran BBM secara umum perlu dinaikkan. Upaya itu sekaligus menjaga kestabilan perekonomian nasional serta untuk menjamin penyediaan BBM Nasional.
"Oleh sebab itu, pemerintah memutuskan bahwa per tanggal 28 Maret 2015 pukul 00.00 WIB harga BBM jenis Bensin Premium RON 88 di Wilayah Penugasan Luar Jawa-Madura-Bali dan jenis Minyak Solar Subsidi meningkat dengan masing-masing sebesar Rp500/liter. Untuk solar dari Rp6.400/Liter menjadi Rp6.900/Liter sedangkan premium nonsubsidi dari Rp6.800/Liter menjadi Rp7.300/Liter," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015