Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menyosialisasikan potensi migas di daerahnya, dengan mengelar ketoprak dengan ceritera singkat "uwaling bebendu, mujudake karaharjan jati" (perubahan jaman, ke arah kesejahteraan yang sejati), Jumat. "Sosialisasi migas dengan mengelar ketoprak lebih mengena, dibandingkan dengan mengelar seminar atau yang lainnya," kata Bupati Bojonegoro Suyoto, yang dalam ketoprak itu, ikut berperan sebagai Aji Suyoto Rekso Negoro. Ia menjelaskan lakon ketoprak itu, mengambarkan berdirinya Bojonegoro, yang dipimpin rajanya Aji Suyoto Rekso Negoro, setelah kerajaan Rajekwesi(Bojonegoro di jaman dulu) dibakar Belanda. "Setelah Kerajaan Rajekwesi dibakar Belanda kemudian berdirilah Bojonegoro, dengan rajanya Aji Suyoto Rekso Negoro. Yang berperan sebagai, raja Aji Suyoto Rekso Negoro, ya saya," ucapnya. Namun, menurut dia, Bojonegoro yang sudah berdiri harus menghadapi masalah yaitu dengan potensi migasnya, yang diperankan dua wanita cantik yang bernama "Roro Minyak" dan "Roro Gas". "keduanya dikejar-kejar dua pemuda yang bernama "Rojo Mentolo" dan "Rojo Tego", yang ingin memanfaatkan "Roro Minyak" dan "Roro Gas" seenaknya," tuturnya. "Pentas ketoprak ini tanpa latihan, tapi ada yang membuat skenario. Mereka yang terlibat tampil hanya bertemu sekali kemudian sepakat," ucapnya, menambahkan. Oleh karena itu, lanjut dia, di dalam lakok ketoprak itu, digambarkan soal pemanfaatan perolehan hasil migas harus untuk kepentingan masyarakat Bojonegoro, salah satunya, dengan menyisihkan untuk dana abadi. Pada kesempatan itu, Ekonom Faisal Basri, yang hadir menyaksikan pentas ketoprak, mendukung langkah pemkab menyisihkan perolehan dana migas untuk dana abadi. "Saya minta potensi migas yang ada dijaga baik-baik dan hasilnya dimanfaatkan untuk kemakmuran masyarakat," tandasnya. Ikut tampil dalam pergelaran ketoprak yang disaksikan ratusan penonton yaitu Ketua DPRD Mitro'atin, yang berperan sebagai ibu Aji Suyoto Rekso Negoro, juga anggota DPRD Sigit Kusharijanto dan Suwito. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015