Sumenep (Antara Jatim) - Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep, Jawa Timur, Kamis, memblokade Jalan Trunojoyo, setelah tidak diperkenankan masuk ke dalam kantor DPRD setempat. Sekitar 100 aktivis PMII itu sebelumnya berdemonstrasi di depan Kantor DPRD Sumenep untuk menyoroti sedikitnya penyelesaian pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) oleh anggota DPRD. "Pimpinan dan anggota DPRD Sumenep ternyata takut kepada mahasiswa. Kalau tidak boleh masuk ke dalam kantor DPRD, kami akan demo di tengah jalan raya saja," kata orator aksi, Zainullah di Sumenep. Saat itu, massa dari PMII Sumenep langsung turun dari trotoar di depan kantor DPRD dan berdiri di sebagian ruas Jalan Trunojoyo. "Kami hanya ingin mengingatkan anggota DPRD Sumenep benar-benar bekerja untuk menyelesaikan agenda kerjanya sendiri, salah satunya penyelesaian 23 raperda. Dari 23 raperda, hanya tiga raperda yang selesai," ujar orator lainnya, Hazmi. Ia juga prihatin dengan seringnya anggota DPRD Sumenep yang sering ke luar kota untuk kunjungan kerja. "Bahkan, beberapa hari lalu, sejumlah anggota DPRD Sumenep terlihat berada di studio salah satu televisi nasional swasta untuk menyaksikan secara langsung salah satu program televisi tersebut," kata Imam, orator aksi lainnya. Blokade jalan yang dilakukan aktivis PMII Sumenep itu berlangsung sekitar 30 menit dan berakhir setelah pimpinan DPRD menyatakan siap menerima semua pendemo di ruang graha paripurna. Setelah sempat berdebat lagi di depan pintu masuk kantor DPRD, para pendemo akhirnya diperkenankan ke ruang graha paripurna dan diterima oleh dua legislator, yakni Herman Dali Kusuma (ketua DPRD) dan Nurus Salam (ketua komisi II). Dalam forum tersebut, Herman meminta aktivis PMII Sumenep untuk melayangkan surat secara resmi kepada pimpinan DPRD terkait aspirasi yang akan disampaikannya. Aksi turun jalan yang dilakukan aktivis PMII tersebut dikawal oleh anggota Polres Sumenep, baik yang berseragam dinas maupun berpakaian sipil. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015