Sampang (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Madura, Jawa Timur, meminta warga korban banjir di wilayah itu, waspada terhadap penyakit leptospirosis, yakni jenis penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus. "Sebab jenis penyakit ini biasanya mudah menyerang manusia, apabila menyentuh air yang bercampur dengan kencing tikus," kata Kepala Dinkes Sampang Firman Pria Abadi kepada Antara per telepon, Minggu pagi. Pada musim banjir seperti sekarang ini, kata Firman, penularan penyakit leptospirosis akan sangat mudah, karena genangan air terjadi dimana-mana, bahkan hingga masuk ke kamar rumah warga. Ia menjelaskan, sebenarnya, pihaknya telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat melalui petugas medis yang ada di masing-masing puskesmas agar masyarakat waspada. "Tapi media, perlu juga membantu menyuarakan, hal ini, agar segera tersebar luas, sehingga sosialisasikan tentu akan lebih optimal," katanya. Tahun lalu, Pemkab Sampang pernah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) dalam kasus leptospirosis itu. Kala itu sebanyak 95 orang terserang jenis penyakit karena terinfeksi kencing tikus itu, dan sebanyak 10 orang diantaranya meninggal dunia. "Tentunya, kami tidak ingin, kejadian sebagaimana tahun lalu terulang lagi," kata Firman. Leptospirosis adalah penyakit akibat bakteri Leptospira sp yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya (zoonosis). Jenis penyakit ini dikenal juga dengan nama penyakit "weil", demam "icterohemorrhage", penyakit "swineherd`s", demam pesawah (ricefield fever), demam pemotong tebu (cane-cutter fever), demam lumpur, jaundis berdarah, penyakit Stuttgart, dan demam Canicola. Leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air (water borne disease). Urine (air kencing) dan individu yang terserang penyakit ini merupakan sumber utama penularan, baik pada manusia maupun pada hewan. Kemampuan leptospira untuk bergerak dengan cepat dalam air menjadi salah satu faktor penentu utama dapat menginfeksi induk semang (host) yang baru. Hujan deras akan membantu penyebaran penyakit ini, terutama di daerah banjir. Di Indonesia sendiri, penularan jenis penyakit ini paling sering terjadi melalui tikus pada kondisi banjir. Sebab, menurut Firman Pria Abadi, dalam keadaan banjir menyebabkan adanya perubahan lingkungan seperti banyaknya genangan air, lingkungan menjadi becek, berlumpur, serta banyak timbunan sampah yang menyebabkan mudahnya bakteri leptospira berkembang biak. Selain leptospirosis, jenis penyakit lain yang juga perlu diwaspadai bagi warga korban banjir ialah penyakit gatal-gatal dan diare. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015