Surabaya (Antara Jatim) - Kalangan militer Indonesia dan Amerika Serikat sepakat untuk memerangi gerakan radikal ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) serta meningkatkan kerja sama militer kedua negara yang selama ini sudah baik. Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko mengemukakan hal itu saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) AS, Robert O. Blake, beserta staf di Jakarta, demikian keterangan pers Pusat Penerangan TNI yang diterima Antara, Kamis. Dalam pertemuan itu, Panglima TNI kembali menegaskan bahwa ISIS merupakan ancaman potensial bagi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga harus diperangi. Untuk itu, Panglima TNI berjanji akan terus melakukan komunikasi dengan para pimpinan agama Islam dan beberapa komponen lain di Indonesia guna menyatukan persepsi yang sama dan menempatkan ISIS menjadi musuh bersama. "ISIS tidak boleh berkembang, tidak boleh tumbuh di satu wilayah pun di Indonesia, ini sudah menjadi suatu keputusan. Untuk itu TNI akan menggelar latihan dalam jumlah yang relatif besar di Poso," katanya. Menurut Panglima, pihaknya akan erus mewaspadai Poso, karena TNI tidak ingin Poso menjadi tempat yang nyaman bagi tumbuhnya ISIS setelah mereka kembali dari Suriah dan Irak. "Saya punya keyakinan penuh bahwa dalam kepemimpinan Dubes AS untuk Indonesia akan dapat membangun komunikasi yang sangat baik dengan TNI khususnya, dan dapat membuahkan hal-hal baru dalam konteks hubungan antara kedua Angkatan Bersenjata," katanya. Panglima TNI juga menyampaikan saat dirinya bertemu Panglima Militer AS Jenderal Martin Dempsey terkait prospek hubungan kedua Angkatan Bersenjata akhirnya disepakati bahwa Indonesia dan AS memiliki pandangan yang sama untuk membangun kekuatan dan hubungan yang semakin kuat. Sementara itu, Dubes AS Robert O. Blake mengatakan pihaknya sangat menghargai atas ketegasan Panglima TNI terkait masalah ISIS dan mengharapkan Indonesia dapat mengawasi ISIS dengan baik serta dapat bekerja sama dengan negara ASEAN. "Saya berkeinginan untuk mengundang para perwira-perwira di kawasan ASEAN, untuk membicarakan tentang perkembangan ISIS ke depan dan bagaimana dalam menyikapinya," katanya. Dalam pertemuan itu, Panglima TNI didampingi Asintel Panglima TNI Laksda TNI Amri Husaini, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya, Kapuskersin TNI Laksma TNI Suselo dan Staf Khusus Panglima TNI Marsma TNI (Purn) Prayitno. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015