Surabaya (Antara Jatim) - Mahasiswa Universitas dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Iqbal Ramadhani Mukhlis, menciptakan peta digital dari aplikasi Android untuk kawasan rawan kriminalitas jalanan atau begal di Kota Surabaya. "Penelitian saya terinspirasi berita media massa yang setiap pagi selalu menyajikan kriminalitas jalanan, lalu saya merancang aplikasi Android untuk panduan bagi masyarakat," katanya di kampus setempat, Kamis. Mahasiswa Prodi Teknik Informatika pada Fakultas Teknik Unitomo Surabaya itu menjelaskan dirinya melakukan penelitian selama dua bulan di Polrestabes Surabaya untuk mengecek data kriminalitas hingga ke 22 Polsek se-Surabaya. "Hasilnya, selama tahun 2014, tercatat kasus 3-c yakni curas (pencurian dengan kekerasan), curat (pencurian dengan pemberatan), dan curanmor (pencurian kendaraan bermotor) dengan jumlah kasus cukup tinggi," katanya. Menurut mahasiswa semester akhir yang segera menjalani wisuda itu, data yang diperoleh itu akhirnya dirinci dengan modus operandi, waktu kejahatan, lokasi kejahatan, penyebab, dan level kerawanan suatu lokasi. "Data-data itu akhirnya jadikan fitur, di antaranya tanda garis merah yang menunjuk daerah rawan, radius daerah dengan jarak dari daerah rawan, dan simbol tengkorak. Gambar tengkorak itu tersebar pada sejumlah kawasan," katanya. Ia mengatakan jika gambar tengkorak itu di-klik, maka akan muncul nama jalan yang rawan, modus operandi pencurian yang sering terjadi, waktu kejadian, penyebab kejadian, dan level kerawanan. "Misalnya, daerah paling rawan untuk data tahun 2014 adalah Jalan Ir Soekarno atau MERR, namun jam rawan daerah itu pada pukul 21.00 WIB hingga 03.00 WIB, karena itu hindari lewat jalan itu pada jam itu," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015