Blitar (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, membuat berbagai terobosan serta program untuk pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMK) agar siap menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Kami terus lakukan pendampingan ke UMKM untuk meningkatkan kualitas mereka," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Blitar Khusna Lindarti di Blitar, Senin. Pihaknya mengatakan, fokus dalam pemberdayaan UMKM di daerah itu adalah usaha industri kecil yang harus terus dibina, termasuk meningkatkan perekomian kreatif masyarakat. Ia juga mengatakan, dalam waktu dekat ada sejumlah program yang sudah disiapkan di antaranya pendampingan ke UMKM serta berbagai macam pelatihan. Selain itu, pemerintah juga mempunyai program untuk memudahkan perizinan serta adanya standarisasi. Dalam waktu dekat, Khusna mengatakan akan mengadakan pelatihan yang diikuti UMKM di Kabupaten Blitar, yaitu pelatihan pengemasan produk. Hal itu penting, agar pelaku UMKM bisa lebih mengetahui bagaimana kemasan yang menarik, sehingga konsumen pun juga lebih tertarik membeli produk mereka. "Selama ini mereka terkendala untuk pengemasannya kurang bagus, terutama produk makanan minuman," ujarnya. Ia mengatakan, pelatihan itu akan digelar dalam waktu dekat. Nantinya, pelatihan itu akan dilakukan secara bertahap yang diikuti pelaku UMKM di daerah ini, terutama mereka yang mempunyai produk makanan serta minuman. Pihaknya yakin, dengan adanya berbagai macam pelatihan serta pendampingan itu, UMKM di Kabupaten Blitar akan siap menghadapi era pasar bebas, MEA. Produk yang mereka jual akan mampu bersaing dengan produk dari luar negeri, terutama dari sisi kualitas. Untuk masalah anggaran, ia mengatakan sudah disiapkan di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Blitar 2015. Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan sekitar Rp700 juta untuk pengembangan UMKM, sementara khusus yang pelatihan pengemasan produk sekitar Rp200 juta. Di Kabupaten Blitar, terdapat lebih dari 200 ribu UMKM dengan berbagai macam sektor baik pertanian, peternakan, industri maupun jasa. Untuk yang awal sasaran program pelatihan, pemerintah mengutamakan untuk industri makanan dan minuman. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015