Bagdhad (Antara/AFP) - Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon, Minggu, menyeru masyarakat dunia untuk menghentikan perusakan situs purbakala di Irak oleh kaum fanatik Negara Islam (IS).
Perusakan terhadap benda-benda yang tak ternilai harganya itu dapat digolongkan sebagai "kejahatan perang".
Komentar Ban disampaikan beberapa jam setelah Menteri Pariwisata dan Purbakala Irak meminta koalisi pimpinan Amerika Serikat agar melakukan serangan udara guna melindungi situs-situs tersebut dengan pernyataannya "Kami memerlukan dukungan udara."
Ulah kaum fanatik itu menghina dan menyakiti seluruh dunia ketika mereka meluluhlantakkan Nimrud, kota kuno Assyria serta meremukkan artefak-artefak di Museum Mosul.
Kini mereka mungkin mulai berpaling ke benteng Hatra yang dipelihara dengan baik, yaitu situs yang diperkirakan berumur 2.000 tahun dan ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
"Sekretaris Jenderal mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan terorisme seperti ini dan menghapuskan perdagangan gelap artefak budaya," demikian juru bicara Ban mengutip perkataannya.
"Merusak warisan budaya secara sengaja bisa digolongkan sebagai kejahatan perang."
Ia menekankan bahwa para perusuh harus ditangkap dan memperhitungkan perbuatannya dan Ban mengaku sangat "pilu" oleh perusakan yang dilaporkan di Hatra.
Kepala PBB itu menegaskan kembali seruan Menteri Pariwisata dan Purbakala Irak, Adel Fahad al-Shershab Minggu pagi.
"Kami memerlukan dukungan udara," kata Shershab.
Ketika ditegaskan kembali apakah dia meminta serangan koalisi ke situs-situs yang dilindungi, ia menanggapi "Apa yang saya inginkan dari masyarakat internasional adalah melakukan serangan udara melawan terorisme dimanapun berada."
Serangan terhadap situs purbakala Irak terjadi di daerah yang diduduki IS di provinsi utara, Niniveh, tempat dimana Irak tidak memiliki pasukan dan tidak bisa menjangkaunya melalui darat.
Suatu pasukan koalisi akan diberangkatkan untuk sasaran terhadap kaum fanatik yang menghancurkan situs bersejarah di tengah melemahnya kemampuan militer IS di Irak dan negara tetangganya, Suriah.
Koalisi mengumumkan melakukan 12 serangan udara di Irak sejak Sabtu dan Minggu pagi, termasuk dua di dekat Mosul yang dilaporkan telah menghancurkan satu unit pasukan IS dan dua "peralatan" tetapi belum jelas apakah ini yang terlibat dalam perusakan situs-situs bersejarah.
"Situs Hatra terletak di gurun sehingga sangat memungkinkan untuk melihat semua penyusupan dari udara, kata Shershab mengenai kota kuno yang memiliki kekayaan budaya gabungan antara arsitektur barat dan timur.
"Diperkirakan mereka (IS) akan menghancurkannya."
Tetapi belum jelas apakah perusakan besar-besaran dilakukan di Hatra yang memiliki dinding amat tebal dan bangunan-bangunan besar yang tetap kokoh berdiri menghadapi dua penyerbuan Romawi pada abad ke-2.
Shershab mengatakan kementeriannya tidak bisa memberi kepastian akan kejadian di lokasi karena dikuasai IS.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015