Kediri (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri, Jawa Timur, meminta agar penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) dipercepat, menyusul dengan tingginya harga beras. "Kami meminta percepatan penyaluran raskin, kami harap pekan depan sudah dibagikan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri, Yetty Sisworini ditemui saat meninjau stok di gudang Bulog Kediri, Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Selasa. Pihaknya menyadari, permintaan kepada bulog untuk mengadakan operasi pasar memerlukan waktu dan proses yang lama. Hal itu dinilai kurang bijak jika membantu warga mengatasi kenaikan harga beras yang dinilai cukup tinggi. Saat ini, kenaikan harga beras mencapai 10-20 persen per kilogram, atau sekitar Rp2.000 per kilogram. Kenaikan itu sangat tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan pada umumnya, yang hanya di kisaran Rp500 per kilogram. Harga beras saat ini sekitar Rp10 ribu per kilogram. Ia juga mengatakan, adanya kenaikan harga ini karena stok yang minim. Saat ini, musim panen mundur, yang seharusnya bisa dilakukan pada februari, tapi saat ini belum, dan dimungkinkan baru maret mendatang. Selain itu, panen di sejumlah daerah ternyata belum berefek bagus. Hasil panen justru banyak dikirim ke luar daerah, seperti ke Jawa Tengah dan Jawa Barat, sebab harga di tempat itu lebih tinggi daripada di Jatim. Di Kota Kediri, Yetty mengatakan, ada sekitar 11 ribu warga miskin yang mendapatkan alokasi raskin, dengan total beras sekitar 170 ribu kilogram setiap kali penyaluran. Namun, ia belum mengetahui apakah nanti percepatan raskin itu dilakukan untuk dua bulan, yaitu januari-februari atau hanya satu bulan saja. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015