Madiun (Antara Jatim) - Petugas gabungan dari TNI dan Polri berhasil menemukan korban kedua akibat banjir bandang yang terjadi di Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Kepala Satuan Sabhara Polres Madiun, AKP Gangsar Kumoro, Senin mengatakan, korban yang ditemukan adalah Dinem (55) warga desa setempat yang telah hilang sejak becana banjir bandang terjadi pada Kamis (19/2) lalu. "Korban telah diotopsi luar oleh petugas dan langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," ujar AKP Gangsar Kumoro kepada wartawan. Menurut dia, dengan ditemukannya jasad Dinem, maka petugas berhasil menemukan semua korban tewas yang berjumlah dua orang akibat banjir bandang yang terjadi di Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Korban tewas yang lebih dahulu ditemukan petugas adalah Mbah Ginem (80) warga desa setempat. Mbah Ginem adalah ibu dari Dinem. Keduanya tersapu arus banjir bandang bersamaan dengan sebagian bangunan rumahnya. Lebih kanjut AKP Gangsar menjelaskan, jasad Dinem ditemukan warga yang sedang mencari kayu sisa-sisa banjir. Korban tersangkut di antara kayu-kayu yang berjarak sekitar 4 Kilometer dari rumahnya. Identitas korban langsung dikenali petugas dan warga melalui perhiasan yang masih melekat di tubuh korban. Yakni, perhiasan kalung, anting, dan cincin korban. "Jenazah tersebut langsung teridentifikasi sebagai Ibu Dinem karena sejumlah perhiasan korban masih melekat utuh di lehernya serta tangan," kata dia. Meski korban tewas telah ditemukan semuanya, namun petugas masih disiagakan di lokasi bencana. Sebab, proses evakuasi dan pembersihan material banjir bandang dan tanah longsor masih dilakukan. Terlebih, BPBD Kabupaten Madiun telah menetapkan wilayah Kabupayen Madiun sebagai daerah tanggap bencana selama sepekan ke depan. Seperti diketahui, banjir bandang dan tanah longsor dari lereng Gunung Wilis menerjang beberapa desa di Kecamatan Dagangan pada Kamis (19/2) malam. Dua orang tercatat tewas, puluhan rumah warga di Desa Segulung, Tileng, Joho, dan Mendak, rusak. Lima jembantan penghubung antar desa juga terputus akibat bencana itu. Banjir bandang juga menyebabkan, sebanyak 24 ekor kambing, satu ekor sapi, dua unit sepeda motor milik warga, dan 12 titik saluran air bersih rusak dan hanyut terbawa air banjir bandang. Petugas mengimbau warga di lokasi sekitar untuk waspada jika sewaktu-waktu bencana terjadi kembali. Warga diminta mengungsi ke kantor desa ataupun rumah kerabat yang lebih aman. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015