Surabaya (Antara Jatim) - Erna Purnawati adalah salah satu di antara orang dekat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang tidak diragukan lagi perannya dalam membangun Kota Surabaya.
Erna sempat mendampingi Tri Rismaharini yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. Sejumlah prestasi pembangunan di Kota Surabaya tidak lepas dari usahanya.
Pada saat Risma menjadi Wali Kota, Erna diangkat menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (PUBMP) Kota Surabaya. Sebuah pekerjaan yang menantang karena harus mengurusi banyak persoalan pembangunan mulai dari jalan, box culvert, pedestrian, jembatan dan proyek-proyek penting lainnya.
Namun problem tahunan yang menyita perhatian publik adalah persoalan banjir baik dikarenakan tidak lancarnya drainase ataupun akibat luapan sungai Kali Lamong pada saat musim hujan.
Sejumlah upaya dilakukan agar banjir dapat di atasi, mulai dari penambahan rumah pompa, perbaikan saluran atau box culvert sampai pembuatan tanggul di sekitar Kali Lamong.
"Untuk mengatasi banjir kami perlu membebaskan lahan di sekitar Kali Lamong," katanya.
Saat ini, Pemerintah Kota Surabaya sudah menyiapkan lahan untuk normalisasi sungai Kali Lamong yang selama ini luapan airnya pada saat musim hujan sering mengakibatkan banjir khususnya di Kelurahan Sumberjo, Kecamatan Pakal.
"Lahan yang akan dibebaskan hampir bisa dipastikan tidak akan ada kendala. Hal itu dikarenakan mayoritas lahan merupakan bekas Tanah Khas Desa (TKD)," katanya.
Meski begitu, lanjut dia, Pemkot Surabaya siap membeli lahan lainnya milik warga yang berdekatan dengan Kali Lamong untuk kelancaran normalisasi Kali Lamkng. Langkah ini sebagai ketegasan Pemkot Surabaya agar masalah banjir di Surabaya cepat teratasi.
"Kami juga terpaksa harus membayar sebidang lahan milik perseorangan yang telah memiliki petok D," katanya.
Meski Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dalam proyek normalisasi Kali Lamong sudah di programkan dan dan dianggarkan sebesar Rp25 miliar, Pemkot Surabaya tetap ikut menggarkan sekitar Rp15 miliar.
"Kami berharap adanya sinergi antara Pemkab Gresik dengan Pemkot Surabaya," katanya.
Jika adanya kesamaan persepsi dan tindakan dalam menanggulangi peraoalan banjir ini, pigaknya optimistis problem tahunan ini bisa diminimalisir.
"Kasihan warga yang tiap musim penghujan selalu kebanjiran," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015