Wonogiri (Antara Jatim) - Jasa Air dan Sumber Air (ASA) Perum Jasa Tirta Wilayah Bengawan Solo memastikan Waduk Wonogiri di Wonogiri, Jawa Tengah, tahun ini aman tidak akan menimbulkan banjir dan kekeringan secara ekstrem di hilir, Jawa Timur.
"Pengeluaran air Waduk Wonogiri pengaruhnya di hilir, Jawa Timur, sangat kecil, karena jauhnya jarak dari Wonogiri ke hilir Jawa Timur," kata Kepala Divisi (Kadiv) ASA Perum Jasa Tirta I Wilayah Bengawan Solo, Winarno Susiladi, di Wonogiri, Rabu (18/2).
Dalam pertemuan dengan Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto dengan jajarannya, ia menjelaskan banjir di hilir Jawa Timur, lebih banyak dipengaruhi hujan di bawah Waduk Wonogiri, mulai Solo, Ngawi, Madiun, juga lokal Bojonegoro.
"Kalau saja ada efeknya hanya ada kenaikan air beberapa centimeter kalau saja air Waduk Wonogiri dikeluarkan," kata Tenaga Ahli ASA Perum Jasa Tirta I Wilayah Bengawan Solo, Abdul Rasyaq, menambahkan.
Ia memberikan gambaran memang ada pengeluaran air Waduk Wonogiri, ketika di Bojonegoro dan sekitarnya masuk siaga banjir dengan ketinggiaan air di Bojonegoro 13,84 meter, 10 Februari.
Hanya saja, menurut dia, debit air banjir di Bojonegoro itu, yang diperhitungkan besarnya sekitar 1.750 meter kubik/detik, berasal dari hulu, Jawa Tengah, sekitar 500 meter kubik/detik.
Selain itu, juga dari Ngawi dan sekitarnya 650 meter kubik/detik dan debit di hilir yang dipengaruhi hujan mencapai 550 meter kubik/detik.
"Ketika itu ada air Waduk Wonogiri, dikeluarkan sekitar 130 ribu meter kubik, karena ada peningkatan ketinggian air yang disebabkan hujan di daerah atasnya," jelas dia.
Yang jelas, lanjutnya, saat ini empat pengeluaran air Waduk Wonogiri, ditutup untuk menjaga air yang tertampung dengan ketinggian air mencapai 135,99 meter, sejak Senin (16/2).
"Tahun lalu ketinggian air di Waduk Wonogiri tidak sampai 136 meter, sehingga terjadi kekeringan di hilir, Jawa Timur," tuturnya.
Menjawab pertanyaan, ia optimistis tahun ini tidak akan terjadi kekeringan di daerah hilir Jawa Timur, sebab pola pemanfaatan air Waduk Wonogiri sudah dibahas bersama dengan pihak yang memanfaatkan air.
Pada kesempatan itu, Bupati Bojonegoro Suyoto, yang datang ke Wonogiri, dengan jajarannya, menjelaskan kedatangannya ke daerah setempat untuk mengetahui pola pengelolaan air Waduk Wonogiri.
Menurut dia, pihaknya tidak ingin kejadian banjir besar di daerahnya akhir 2007 dan awal 2008, juga kekeringan tahun lalu terulang lagi.
"Kami datang bukan untuk menyalahkan. Tapi kami selalu khawatir dengan banjir begitu masuk musim hujan," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015