Tulungagung (Antara Jatim) - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tulungagung, Jawa Timur membentuk tiga tim khusus untuk mengusut kasus pembunuhan siswa SMA PGRI 1 Tulungagung, Bima Olga Yogantara (18) yang ditemukan tewas membusuk di sebuah gudang bekas Pabrik Gula Koenir, Ngunut, Sabtu (14/2). "Pembentukan tiga tim ini untuk mempercepat pengusutan kasus ini," kata Kapolres Tulungagung, AKBP Bastoni Purnama di Tulungagung, Senin. Ia menjelaskan, tim khusus yang dibentuk terdiri dari anggota reserse kriminal Polres Tulungagung serta unit reserse Polsek Ngunut. Tiga tim yang diterjunkan itu masing-masing bertugas melakukan pencarian sepeda motor dan ponsel milik korban yang hilang setelah pembunuhan terjadi, sementara dua tim lainnya bertugas melakukan penyelidikan terhadap teman dekat korban sekaligus melakukan pengejaran pelaku. Bastoni mengungkapkan, salah satu tim yang dibentuk saat ini fokus melakukan penyelidikan di lingkungan sekolah korban, yakni SMA PGRI 1 Tulungagung. Ada 15-an orang yang telah diperiksa sebagai saksi untuk dimintai keterangan. Mereka terdiri dari teman sekolah, teman bermain, serta beberapa orang yang pernah melihat korban pada hari itu. Hasilnya, kata Bastoni, polisi mulai menemukan titik terang dan kini masih diperdalam lagi. "Berdasarkan hasil dari pemeriksaan 15 saksi itu, sedikit ada titik terang," cetusnya tanpa menjelaskan lebih lanjut maksud informasi penting itu dengan alasan untuk kepentingan penyelidikan. Bastoni menambahkan, tiga tim yang diterjunkan memang difokuskan untuk mengungkap kasus tersebut. Mereka diberi waktu dua pekan (14 hari) untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut. "Hal ini bertujuan agar para anggota semakin bersemangat dan tidak kendor dalam menangani kasus tersebut, dan setiap hari selalu dilaksanakan analisa dan evaluasi (anev) laporan setiap harinya terkait perkembangan kasus ini," katanya. Diberitakan Sabtu (14/2), sekitar pukul 12.00 WIB, tiga orang remaja yang masih duduk di bangku SMP secara tidak sengaja menemukan sesosok mayat pria di dalam gudang bekas PG Koenir, di Desa Kunir, Kecamatan Ngunut. Mayat pemuda yang belakangan diketahui sebagai Bima Olga Yogantara (18) itu tewas mengenaskan dengan tali plastik masih menjerat di leher menggunakan simpul mati. Ada bekas luka dan bercak darah di beberapa bagian tubuh korban. Polisi yang menyelidiki kasus itu mendapati fakta bahwa korban yang bekerja paruh waktu di sebuah warung kopi di Kecamatan Ngunut itu dilaporkan keluarganya telah "menghilang" sejak Kamis (12/2) atau dua hari sebelum ditemukan tewas. Korban Yoga yang duduk di bangku kelas XII itu diketahui pula sudah tidak masuk sekolah ataupun masuk kerja sejak hari yang sama, sehingga membuat keluarganya kebingungan. Saat ditemukan, korban Yoga mengenakan setelan jeans hitam dipadu kaos warna gelap mirip pakaian yang biasa dikenakan anggota komunitas "punkers" (sebutan untuk penggemar aliran musik punk jalanan). (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015