Tulungagung (Antara Jatim) - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tulungagung, Jawa Timur terus memburu pelaku pembunuhan seorang siswa SMA PGRI setempat, yang ditemukan telah membusuk di sebuah bekas gudang pabrik gula (PG) Koenir, Kecamatan Ngunut, Sabtu (14/2). "Kami masih terus mengembangkan kasus ini dan menelusuri jejak pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Edy Herwiyanto di Tulungagung, Senin. Berdasar hasil pemeriksaan saksi-saksi dan sejumlah bukti petunjuk, lanjut Edy, pihaknya menduga pelaku pembunuhan masih orang dekat korban. Edy tidak mengungkap lebih jauh detail terduga pelaku dimaksud. Namun rumor yang berkembang di masyarakat, peristiwa pembunuhan yang dilakukan dengan cara menjerat leher korban menggunakan seutas tali plastik hingga tewas dilatarbelakangi cinta segitiga. "Kami belum bisa menyimpulkan, tapi yang pasti segala kemungkinan dan informasi akan ditelusuri," kata Edy mengaskan. Pada Sabtu (14/2), sekitar pukul 12.00 WIB, tiga orang remaja yang masih duduk di bangku SMP secara tidak sengaja menemukan sesosok mayat pria di dalam gudang bekas PG Koenir, di Desa Kunir, Kecamatan Ngunut. Mayat pemuda yang belakangan diketahui sebagai Bima Olga Yogantara (18) itu tewas mengenaskan dengan tali plastik masih menjerat di leher menggunakan simpul mati. Ada bekas luka dan bercak darah di beberapa bagian tubuh korban. Polisi yang menyelidiki kasus itu mendapati fakta bahwa korban yang bekerja paruh waktu di sebuah warung kopi di Kecamatan Ngunut itu dilaporkan keluarganya telah "menghilang" sejak Kamis (12/2) atau dua har sebelum ditemukan tewas. Korban Yoga yang duduk di bangku kelas XII itu diketahui pula sudah tidak masuk sekolah ataupun masuk kerja sejak hari yang sama, sehingga membuat keluarganya kebingungan. Saat ditemukan, korban Yoga mengenakan setelan jeans hitam dipadu kaos warna gelap mirip pakaian yang biasa dikenakan anggota komunitas "punkers" (sebutan untuk penggemar aliran musik punk). (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015