Oleh Anom Prihantoro
Jakarta (Antara) - Kepala Pusat Data informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan masyarakat di sekitar Gunung Kelud, Jawa Timur tangguh dalam menghadapi bencana.
"Mengapa masyarakat Kelud tangguh, karena masyarakat, pemerintah, dan otoritas setempat jauh lebih siap menghadapi letusan 2014 dibanding pada 2007," kata Sutopo di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan masyarakat bersiap menghadapi letusan jauh hari sebelumnya. Camat, kepala desa, tokoh masyarakat, TNI, Polri, relawan dan pengamat gunung api bersama-sama memastikan masyarakat mengetahui apa makna informasi status gunung yang disampaikan secara berkala dan apa yang harus dilakukan pada setiap situasi.
Pada 28 Desember 2014, gladi lapang evakuasi dilakukan di tiga desa KRB III di Ngancar. Gladi ini disiarkan langsung oleh RAPI dan radio-radio komunitas ke tiga kabupaten.
"Informasi mengalir dari satu sumber melalui satu saluran yang disiapkan khusus. Masyarakat bisa menerima informasi secara satu makna, satu tafsir dan tunggal," tuturnya.
Respon terhadap bencana Kelud, kata dia, juga menampilkan kekuatan kultural masyarakat. Masyarakat Kelud pada dasarnya adalah masyarakat Jawa menjunjung tinggi nilai-nilai hormat dan harmoni.
Nilai hormat, masih kata Sutopo, dimaknai sebagai memberi respek kepada peran setiap orang dan sebaliknya menjalankan peran yang diberikan dengan setia dan disiplin. Harmoni diartikan menjaga keselarasan dengan alam dan manusia dengan setiap orang adalah mikrokosmos yang berperan memelihara harmoni dunia makrokosmos.
"Pentingnya hidup bersama alam. Orang tua percaya, abu Kelud adalah warisan kesuburan bagi anak cucu kelak," ujar dia.
Menurut Sutopo, letusan Kelud merupakan cerita sukses dari sisi penyelamatan manusia. Sekitar 180.000 jiwa masyarakat Kabupaten Kediri, Malang dan Blitar berhasil dievakuasi dalam waktu kurang dari dua jam yaitu pukul 21.15 hingga 22.50 WIB.
"Tak ada korban jiwa. Evakuasi dengan tertib dan lancar. Pascabencana pun berlangsung kurang dari setahun, sehingga kondisi normal kembali," ungkap dia.
Setahun lalu (13 Februari 2014), Gunung Kelud meletus dengan dahsyat. Memuntahkan 150 juta meter kubik material batu, pasir, dan abu vulkanik. Letusan menjulang ke angkasa hingga 17 km. Abu vulkanik menutup sebagian besar wilayah Pulau Jawa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015