Surabaya (Antara Jatim) - Pelaku bisnis asuransi Commonwealth Life berharap pemerintah meningkatkan kesadaran masyarakat berasuransi khususnya kalangan menengah bawah yang potensi pasarnya cukup besar.
"Selama ini memang asuransi mikro sudah mulai dilirik perusahaan asuransi. Tapi sayang, hingga kini asuransi yang menyasar kalangan bawah terutama pelaku usaha kecil menengah (UMKM) ini kurang berkembang maksimal," kata Alternative Distribution Channel Director Commonwealth Life, Pieter Wattimena, ditemui pada pembukaan kantor Commonwealth Life, di Jalan Raya Darmo Surabaya, Jumat.
Menurut dia, belum berkembangnya asuransi mikro ini disebabkan belum ada regulasi yang tegas tentang kepesertaan dari pemerintah. Padahal semua perusahaan asuransi mayoritas sudah mengeluarkan produk ini.
"Kami hanya penyedia produk dan layanan ini sudah dikeluarkan. Jadi bagaimana pemerintah untuk membuka pintu agar masyarakat yang disasar asuransi ini bisa sadar untuk menjadi salah satu pemegang premi asuransi mikro ini," katanya.
Ia menjelaskan, sampai sekarang kontribusi asuransi mikro terhadap total produk asuransi lainnya hanya satu persen. Di sisi lain, manfaat yang diperoleh pemegang premi asuransi ini cukup besar.
"Padahal premi dari asuransi mikro ini sangat terjangkau bagi masyarakat. Apalagi hanya Rp50 ribu per tahun," katanya.
Ia menambahkan, bagi pemilik asuransi mikro salah satu manfaatnya jikalau meninggal bisa mendapatkan santunan Rp50 juta. Sementara itu, untuk kecelakaan hingga Rp1,5 juta.
"Dengan premi yang sangat kecil, produk ini memang menguntungkan masyarakat," katanya.
Di samping itu, sebut dia, dengan banyaknya jumlah pelaku industri UMKM di Indonesia maka potensi asuransi mikro ini sangatlah besar. Ia berharap pemerintah segera melakukan sesuatu agar produk ini bisa berjalan maksimal.
"Untuk memperluas pasar, saat ini kami membidik pasar Indonesia Timur. Oleh sebab itu kami membuka cabang di Surabaya," katanya.
Ia optimistis, Surabaya adalah pintu gerbang menuju Indonesia Timur. Penyebabnya, pasar di kawasan itu sangat potensial untuk dibidik. Pihaknya meyakini dengan dibukanya cabang itu maka pada tahun 2015 Commonwealth Life ditargetkan bisa mengalami pertumbuhan premi hingga 15 persen dibanding pada 2014 di mana membukukan angka Rp1,7 triliun.
"Dengan target pertumbuhan premi itu, jumlah nasabah secara otomatis juga akan mengalami pertumbuhan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015