Surabaya (Antara Jatim) - Kabupaten Sampang dan Kabupaten Blitar menjadi daerah tambahan yang masuk dalam daftar berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah sehingga total sudah ada 23 kabupaten/kota di Jawa Timur berstatus sama. "Data per hari ini sudah 23 daerah yang statusnya ditetapkan KLB demam berdarah," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dr Harsono kepada wartawan di Surabaya, Senin. Sebelumnya, 21 daerah sudah ditetapkan status KLB, yakni Kabupaten Jombang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Trenggalek. Kemudian, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten dan Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tulungagung, Kota Kediri, Kabuaten Pasuruan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan serta Kabupaten Bangkalan. Penambahan daerah yang dinyatakan sebagai KLB maka otomatis menambah jumlah kasus demam berdarah menjadi 3.134 kasus atau naik sebanyak 108 kasus dari sebelumnya. Jika dibandingkan periode sebelumnya, kata dia, yaitu pada Januari 2014 mengalami peningkatan cukup tajam atau sekitar 219,8 persen atau 980 kasus. Menurut dia, kasus demam berdarah 2015 lebih besar dibanding tahun lalu, baik dari segi kasus maupun jumlah korban meninggal dunia. Berdasarkan catatannya, tahun ini korban meninggal dunia sudah 52 orang atau meningkat tajam dibanding tahun lalu sebanyak sembilan orang. "Tambahan korban meninggal berasal dari Bangkalan tiga orang. Rasio kasus kematian dalam periode ini mencapai 1,6 persen atau jika dibandingkan Januari 2014 mengalami peningkatan hingga 80,7 persen," katanya. Hingga saat ini, lima daerah dengan jumlah kasus demam berdarah tertinggi yakni Kabupaten Sumenep (380 kasus), Jember (270 kasus), Pacitan (198 kasus), Bondowoso (180 kasus) dan Bangkalan (160 kasus). (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015