Oleh Virna P Setyorini
Jakarta (Antara) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun memprediksi hujan akan mengguyur lokasi evakuasi badan pesawat air Asia QZ8501 di perairan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, pada Selasa pagi (20/1).
Kepala BMKG Pangkalan Bun Lukman Soleh dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan BMKG memperkirakan di sekitar lokasi evakuasi badan pesawat akan mengalami hujan pada dini hari dan menjelang pagi.
Untuk itu, ia mengatakan tim agar berhati hati saat melakukan evakuasi di pagi hari. Namun setelah itu pada menjelang siang hari kondisinya berawan, cukup kondusif untuk proses evakuasi dan bahkan relatif bertahan sepanjang hari.
Yang perlu diperhatikan juga adalah di sekitar wilayah Pulau Kalimantan bagian selatan khususnya di sekitar perairan, yakni sektor pencarian tengah dan timur, dan sekitar Provinsi Kalimanatan Selatan serta sebagian Kalimantan Tengah memiliki potensi hujan lebat pada pagi hingga siang.
Jika dilihat dari lokasi temuan badan pesawat, ia mengatakan wilayah yang berpotensi hujan lebat merupakan sebelah timur dari lokasi. Area pertumbuhan awan Cumulonimbus akan sangat potensial.
Untuk kondisi gelombang, menurut dia, antara 1.5--2.5 meter dengan arus permukaan laut dari arah barat laut kecepatan 15--40 centimeter per detik.
Dan tim, lanjutnya, agar tetap memperhatikan pola atau keadaan arus bawah laut sebelum melaksanakan operasi evakuasi.
Proses evakuasi bagian pesawat Air Asia masih berlangsung, namun kondisi cuaca sejauh ini tidak bersahabat. Basarnas memutuskan evakuasi dilakukan untuk memastikan keberadaan korban di dalam badan pesawat.
Hingga Senin (19/1), sebanyak 53 jenazah telah ditemukan dan dievakuasi. Meski demikian belum seluruh korban teridentifikasi oleh Tim DVI. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015