Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya melakukan uji coba rekayasa arus lalu lintas di jalan "frontage road" (FR) sisi timur Jalan Ahmad Yani atau tepatnya di Bundaran Dolog, Selasa. Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Eddi, mengatakan selama ini kemacetan sering terjadi di Jalan A Yani atau Bundaran Dolog Surabaya. Ini setelah terjadi penumpukan kendaraan yang akan memasuki jalan Jemur Andayani. "Dalam uji coba FR sisi timur ini kami terus melakukan rekayasa arus lalu lintas, mulai dari pengalihan arus hingga melakukan penyesuaian lampu trafic light pengatur lalu lintas," kata Eddi yang memimpin langsung uji coba pemanfaatan FR timur jalan A Yani. Menurut dia, pihaknya ingin melihat gambaran nyata arus lalu lintas dari uji coba ini. Hal ini dikarenakan nantinya akan dievaluasi rekayasa yang tepat di bundaran Dolog ini. Sementara ini, petugas Dishub dan Satlantas Polrestabes di lapangan terus melakukan pengaturan arus lalin. Kendaraan dari arah bundaran Dolog menuju ke jalan Jemur Andayani sementara dialihkan ke utara memutar balik sebelum jembatan Mayangkara kemudian masuk ke FR timur melalui perlintasan RSAL atau Margorejo. Eddi mengatakan masa uji coba pemanfaatan FR sisi timur akan dilakukan selama satu bulan. Nantinya setelah satu bulan, Dishub Surabaya akan menganggap semua masyarakat sudah memahami rambu lalu lintas dan pengoperasian FR sisi timur. "Barulah di situ akan dilakukan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas di FR oleh Satlantas," katanya. Eddi menjelaskan dalam uji coba pemanfaatan FR sisi timur Jalan A Yani Surabaya hasil sementara masih ditemui kendala yakni adanya persimpangan rel kereta api dan masih belum pahamnya warga di sekitar FR sisi timur. Akibatnya muncul kemacetan lalu lintas di sejumlah titik. Disamping itu, masih adanya kendaraan warga yang berjalan melawan arus memerlukan waktu tersendiri untuk terus disosialisasi. Selain itu, lanjut dia, keberadaan PKL dan parkir liar yang seringkali memakan jalan FR sisi timur. Terutama yang ada di depan Jatim Expo. Untuk itu, dikatakan Eddi, parkir ilegal di sepanjang FR sisi timur akan ditertibkan semua sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas. Demikian pula dengan PKL di sekitaran rel kereta api diharapkan segera pindah dari tempatnya. Ini dikarenakan keberadaan PKL dipastikan memunculkan parkir liar kendaraan. "Kami sudah koordinasi dengan pihak PT KAI dan Satpol PP untuk melakukan penertiban," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015