Tulungagung (Antara Jatim) - Puluhan petani di Desa Gempol, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin mendatangi kantor desa setempat dan memprotes mekanisme distribusi pupuk bersubsidi di daerahnya karena dinilai tidak transparan. Antara di Tulungagung melaporkan, aksi puluhan petani tersebut mendapat pengawalan ketat dari kepolisian dan anggota TNI Koramil Kecamatan Pakel. "Sempat ada dialog antara petani dengan perangkat dan disepakati sistem baru dalam pendistribusian pupuk bersubsidi, dari semula dikelola oleh kios ke gapoktan (gabungan kelompok tani)," terang salah seorang petani yang ikut aksi, Widodo. Ia mengungkapkan, selama ini petani di daerahnya selalu dirugikan oleh kios atau agen distribusi pupuk. Sebab, pendistribusian disinyalir tidak merata. Pupuk bersubsidi yang harusnya tersedia sesuai data RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok) yang mereka ajukan setiap tahunnya acapkali tidak terpenuhi, karena alasan stok habis. "Memang perlu pembenahan distribusi pupuk, karena pada musim tanam sebelumnya, petani selalu dirugikan. Jadi ada sistem baru untuk pendistribusian pupuk akan datang," lanjut Widodo. Di Desa Gempolan tercatat memiliki dua kelompok tani, yakni Gapoktan Ngudi Barokah dan Tani Maju. Namun, kios yang ditunjuk sebagai agen resmi distribusi pupuk selalu tidak bisa memenuhi kebutuhan pupuk petani karena alasan stok habis kendati baru beberapa jam mendapat pasokan. "Kalaupun ada pupuk, harganya selalu tinggi. Selain itu, ada perbedaan pelayanan pembelian pupuk di kios, jika kelompok tani tertentu yang membeli. Padahal petani hanya ingin ada pupuk setiap kali musim tanam," ungkapnya. Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Desa Gempolan, Isroful Mustofa, mengaku para petani sudah menerima hasil keputusan dialog, yaitu pengelolaan langsung distribusi pupuk bersubsidi oleh gapoktan, bukan kios. Kesepakatan tersebut, lanjut dia, kebetulan bersamaan dengan habisnya masa kontrak distributor pupuk di Desa Gempolan. "Kami akan berkordinasi dengan melayangkan surat ke distributor tahun 2015 dan Pemerintah Kabupaten Tulungagung untuk bekerjasama dalam pemberian jatah pendistribusian pupuk untuk petani Gempolan sehingga petani tidak mengalami kelangkaan serta kebutuhan pupuk untuk petani tercukupi," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015