Tulungagung (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, belum mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jembatan di Desa Sukowidodo, Kecamatan Karangrejo yang putus diterjang luapan air sungai sejak akhir pertengahan Desember 2014. "Kami masih agendakan, tetapi belum untuk tahun ini. Mungkin pada tahun anggaran berikutnya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (PUBMCK) Tulungagung, Sutrisno, Minggu. Selain jembatan antarkampung di Desa Sukowidodo, Kecamatan Karangrejo, lanjut Sutrisno, ada sekitar 11 jembatan lain yang juga membutuhkan perbaikan. Namun keterbatasan anggaran dan alasan penentuan skala prioritas pekerjaan, Sutrisno memastikan tidak semuanya bisa diselesaikan pada tahun anggaran 2015. Ia berdalih, sebagian besar alokasi dana infrastruktur telah terserap pada pos kegiatan yang telah dirancang di tingkat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ataupun hasil rapat anggaran dengan DPRD. "Untuk jembatan di Desa Sukowidodo, Kecamatan Karangrejo, itu kami masih membahasnya dengan tim. Belum bisalah kalau perbaikan tahun ini. Prioritas kami adalah jalan-jalan poros," jelasnya. Jembatan Sungai Babakan di Desa Sukowidodo, Kecamatan Karangrejo putus pada Jumat (19/12/2014). Putusnya akses penyeberangan ini berpengaruh terhadap alur distribusi hasil bumi maupun kegiatan keseharian masyarakat setempat. Jaini, salah seorang warga Desa Sukowidodo mengaku, jembatan tersebut sebenarnya sudah lama rusak. Pondasi jembatan sudah ambrol sejak setahun lalu. Sayangnya, pemerintah daerah saat itu tidak segera melakukan upaya perbaikan. "Jembatan ini dibangun pada tahun 1982. Sudah lama sekali. Wajar jika pondasi yang terbuat dari campuran pasir merah itu ambrol," ujarnya. Kendati rusak berat, akses jembatan tersebut masih digunakan masyarakat untuk berlalu lalang. Hal itu karena jembatan tersebut merupakan akses utama masyarakat untuk mencari ekonominya. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015