Surabaya (Antara Jatim) - Seorang siswa kelas V SD Khadijah, Wonokromo, Surabaya, Naura Kanita Rosada Suseno (9), bersama ayah, ibu, dan neneknya menjadi "korban" dari pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura.
"Kami mencari informasi tentang Naura sekeluarga hingga ke bandara, lalu ke rumahnya di kawasan Aloha, Waru, Sidoarjo, dan Ketintang, Surabaya, namun kedua rumah itu kosong," kata Wakil Kepala SD Khadijah, Wonokromo, Surabaya, Mufidah, Minggu malam.
Mufidah yang sempat mencari informasi ke Bandara Juanda Surabaya itu menjelaskan guru lain yang mengecek ke rumah keluarga Naura di kawasan Aloha tidak mendapatkan informasi apa-apa, karena rumahnya kosong dan gelap.
"Guru lain lagi yang mengecek ke rumah di Ketintang juga menemukan rumahnya kosong, namun mendapatkan informasi dari tetangga bahwa Naura sekeluarga pergi keluar negeri, ada empat orang yang berangkat, termasuk neneknya," katanya.
Sementara itu, seorang wali murid SD Khadijah, Wonokromo, Surabaya, Ira Mz, mengaku dirinya memang sempat mendengar cerita ibu Naura yakni Ny Hayati Lufthiyah Hamid kepada salah seorang wali murid di sekolah itu.
"Sebelum liburan bahwa dia sekeluarga akan jalan-jalan ke luar negeri. Karuan saja, teman-temannya pun minta oleh-oleh dari negeri jiran itu," katanya.
Menurut dia, Naura sebenarnya merupakan anak yang pintar di kelasnya, sedangkan ibunya merupakan sosok yang pendiam tapi familiar kepada teman-temannya.
"Ibunya Naura sebenarnya baru saja pulang haji dari Tanah Suci pada November lalu. Mudah-mudahan, ibadah hajinya menjadi 'pintu' khusnul khotimah baginya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014