Surabaya (Antara Jatim) - Pihak Maskapai Air Asia Indonesia memastikan tujuh warga negara asing (WNAA) terdapat di dalam pesawat nomor penerbangan QZ 8501 dari Surabaya menuju Singapura yang mengalami hilang kontak dengan "air traffic control", Minggu. "Total ada tujuh WNA. Tapi untuk nama-nama kepastiannya masih kami lakukan pendataan dan menunggu informasi lebih lanjut," ujar Communications Air Asia Indonesia Malinda Yasmin dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya. Dari tujuh nama tersebut, tiga penumpang di antaranya berasal dari Korea Selatan, satu penumpang asal Singapura, satu penumpang asal Inggris, satu penumpang asal Malaysia dan seorang 'first officer' asal Perancis. "Sedangkan, 155 orang lainnya, termasuk awak pesawat merupakan warga negara Indonesia," katanya. Pihaknya juga menjelaskan, kapten pilot Iriyanto telah memiliki total 20.537 jam terbang dan 6.053 jam terbang dengan Air Asia Indonesia. Sementara, "first officer" telah memiliki 2.247 jam terbang. "Di dalam pesawat terdapat 155 penumpang, di mana sebanyak 137 adalah orang dewasa, 17 anak-anak dan 1 bayi. Kemudian, terdapat 2 pilot, 4 awak kabin dan 1 teknisi," katanya. Saat ini, lanjut dia, tim operasi SAR telah dilaksakan di bawah panduan Badan SAR Nasional (BASARNAS) Kementerian Perhubungan. "Air Asia mendukung penuh pihak otoritas penerbangan dan kooperatif dalam proses investigasi yang tengah berlangsung," katanya. Pihaknya juga menegaskan bahwa pesawat dalam kondisi layak terbang dan telah melalukan perawatan berjadwal terakhir pada 16 November 2014. Air Asia membuka jalur "Emergency Call Centre" bagi keluarga atau kerabat penumpang yang berada dalam penerbangan tersebut dengan nomor +622129270811. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014