Jember (Antara Jatim) - Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Jember mencatat pencurian pintu air di sejumlah dam di Kabupaten Jember, Jawa Timur, marak setiap tahun. "Kami menerima laporan pencurian pintu air berkisar 15-25 unit setiap tahun dan pencurian terjadi menyeluruh di seluruh dam di 31 kecamatan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Jember, Djoko Santoso, Jumat. Menurut dia, jumlah dam di Jember mencapai 378 unit dan seluruh dam memiliki pintu air yang bisa beroperasi secara maksimal, namun hilangnya pintu air menyebabkan dam tidak berfungsi dengan baik. "Pencuri mengincar barang tersebut karena mengandung unsur besi dan kuningan yang bisa dijual dengan harga yang cukup tinggi," tuturnya. Djoko menjelaskan logam kuningan di pintu air beratnya mencapai 6 kilogram, sehingga menjadi incaran orang yang tidak bertanggungjawab dan harganya berkisar Rp15 juta - Rp25 juta per unit, tergantung kualitasnya. "Fungsi pintu air tersebut sangat berguna di sebuah dam karena pintu air itu digunakan untuk mengatur air ke saluran irigasi yang tersambung dengan dam," paparnya. Ketika pintu air hilang, kata dia, maka distribusi air tidak merata ke saluran irigasi dan sangat berbahaya pada saat musim hujan yang bisa menyebabkan banjir. "Pada saat debit sungai besar, bisa jadi air tidak bisa didistribusikan secara merata, sehingga hanya besar di salah satu saluran air atau sungai dan bisa berakibat meluap, jika debit air melebihi tingginya tanggul sungai atau saluran air," ungkapnya. Untuk mengantisipasi pencurian seperti itu, lanjutnya, pemeliharan dan pengamanan pintu air itu akan diswakelolakan kepada pengelola air di masing-masing daerah mulai tahun 2015. "Hilangnya pintu air menjadi persoalan yang cukup serius pada saat musim hujan saat ini, apalagi curah hujan di Jember diprediksi cukup tinggi hingga mencapai 500 milimeter," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014