Surabaya (Antara Jatim) - DPRD Kota Surabaya menyoroti ratusan proyek pavingisasi dan saluran di sejumla wilayah di Kota Pahlawan terbengkalai lantaran mepetnya penjadwalan pengerjaan yang diberikan Dinas Pekerjaan Umum dan Pematusan Pemkot setempat. "Kita sangat memperihatinkan masalah ini, mengingat kejadian ini selalu terulang tiap tahunnya," ujar Ketua DPRD Surabaya Armuji di Surabaya, Minggu. Menurut dia, masalah itu terkuak setelah 50 anggota DPRD Surabaya menjalankan masa reses pada 24-30 November 2014. Armuji mengungkapkan proyek pavingisasi dan saluran tersebut masuk anggaran 2014. Jumlahnya 1.500 titik yang belum terealisasi sekitar 800 titik dan nilainya sekitar Rp100 miliar. Proyek tersebut merupakan usulan dari reses dewan tahun lalu. Armuji mengatakan mepetnya jadwal yang diberikan eksekutif sangat membebani pelaksana proyek karena banyak pabrik paving yang tidak bisa melayani permintaan. "Normalnya, pabrik paving misalnya, bisa melayani pesanan bila minimal dua bulan sebelumnya. Sementara jadwal eksekutif kepada pelaksana proyek tidak lebih sebulan," katanya. Padahal, lanjut dia, semua proyek harus selesai pada 15 Desember 2014 mendatang. "Jadi, waktunya tinggal dua minggu saja. Sangat tidak mungkin bisa menyelesaikan 800 titik tersebut," katanya. Buntut terbelengkalainya banyak proyek ini, kata Armuji, banyak masyarakat menagih janji realisasi proyek yang telah diajukan dan telah disetujui dewan. Fakta ini juga menjadi catatan dewan terkait rendahnya serapan anggaran. Dari tahun ke tahun penyerapan APBD untuk sarana dan prasarana tak banyak berubah. Bahkan yang menyedihkan, tahun ini malah mengalami penurunan. Tahun lalu, sebut Armuji, penyerapan anggaran 2013 Dinas PU dan Pematusan Surabaya sekitar 70 persen, sekarang turun 54 persen. "Rendahnya penyerapan anggaran ini sangat terkait dengan rendahnya kinerja eksekutif. Karena itu, kita minta wali kota bisa mengevaluasi kinerja aparaturnya," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014