Kediri (Antara Jatim) - Bupati Kediri Haryanti Sutrisno berharap masyarakat di kawasan kaki Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut/mdpl) ikut menjaga sumber mata air, terutama temuan sumber baru yaitu sumber air kali cawang di Kecamatan Puncu. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Kediri Haris Setiawan, Selasa mengatakan sumber mata air itu merupakan sumber alternatif lain. Sumber itu juga tidak termasuk kawasaan yang terdampak material vulkanik Kelud. "Dari sumber yang ditemukan itu, disalurkan dan akhirnya lancar seperti ini," kata Haris menirukan ucapan Bupati Haryanti. Kecamatan Puncu adalah salah satu daerah yang terdampak erupsi Gunung Kelud pada Februari silam. Sumber mata air di daerah itu rusak diterjang material erupsi gunung tersebut. Sebelumnya, sudah ada dua sumber air, yaitu sumber clangap dan jeding miring. Dua sumber itu merupakan sumber utama untuk mengaliri ribuan rumah warga di Kecamatan Puncu dan Kepung. Bupati juga memastikan seluruh warga mendapatkan air bersih, dengan dibangunnya sumber mata air alternatif tersebut. Pihaknya juga memastikan, tidak ada warga yang berlaku curang, denga mencuri sumber air itu, sebab fasilitas untuk mengalirkan air sudah diperbaiki. "Untuk apa nakal. Kami menyalurkan air, dan kami kira tidak ada warga yang nantinya mencuri (mencuri air)," ujarnya. Sementara itu, Wakil Kepala Bidang (Wakabid) Humas PT GG Tbk Iwhan Tricahyono mengatakan kegiatan pembangunan sumber air kali cawang itu merupakan bentuk wujud kepedulian dari perusahaan untuk warga, terutama mereka yang terdampak erupsi Gunung Kelud. Pihaknya mengatakan, perusahaan memberikan bantuan pipa sepanjang 4,5 kilometer untuk menyalurkan air dan melakukan rehabilitasi atau perbaikan di tandon air yang rusak, sehingga bisa dimanfaatkan warga untuk menampung air. Sumber itu bisa untuk mengaliri ribuan warga di lima desa, yang berada di Kecamatan Puncu (Desa Puncu, Satak, serta Asmorobangun) dan dua desa di Kecamatan Kepung, yaitu Desa Kebunrejo dan Kampung Baru. "Itu semua jalur baru dan sudah selesai dibangun. Ini semua juga atas partisipasi masyarakat," ujarnya. (*/adv)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014