Jember (Antara Jatim) - Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bapekab) Kabupaten Jember, Jawa Timur, Edi Budi Susilo, mengatakan data penerima program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) menggunakan data lama.
"Jumlah penerima dana bantuan kompensasi kenaikan BBM tahun 2014 sebanyak 192.951 rumah tangga sasaran (RTS), padahal hasil pendataan BPS terbaru pada tahun 2011 tercatat jumlah warga miskin di Jember sebanyak 246.063 RTS," katanya di Jember, Senin.
Menurut dia, jumlah penerima bantuan PSKS lebih sedikit dibandingkan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 sebanyak 246.063 RTS.
"Hasil pendataan PPLS BPS tahun 2008 tercatat sebanyak 237.400 RTS, sehingga kemungkinan data penerima PSKS itu merupakan data lama," tuturnya.
Ia khawatir selisih antara data penerima bantuan kompenasasi kenaikan BBM tahun ini dengan data terakhir PPLS BPS tahun 2011 dapat memicu gejolak sosial di masyarakat.
"Kami harus hati-hati dan harus melakukan antisipasi terkait selisih data itu karena bisa saja warga miskin yang masuk data PPLS BPS tahun 2011 tidak menerima dana bantuan PSKS bisa protes," paparnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014