Surabaya (Antara Jatim) - Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Kementerian Koperasi dan UKM (LPDB-KUMKM), Kemas Danial, mendukung upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan melalui penyaluran dana bergulir dengan porsi cukup besar.
"Upaya itu kami lakukan dengan membidik sektor pangan melalui penyaluran 70 persen dana bergulir," kata Kemas, di sela Temu Mitra Nasional LPDB-KUMKM 2014, di Surabaya, Kamis.
Ia menyatakan, hal tersebut sejalan dengan salah satu cita-cita pemerintahan baru bahwa dalam tiga tahun mendatang tercapai kedaulatan pangan nasional. Oleh karena itu, dana bergulir kelolaan LPDB akan difokuskan untuk mendukung pengembangan KUMKM sektor pangan.
"Untuk itu, titik berat penyaluran mendukung infrastruktur sektor pangan seperti penyaluran pupuk melalui koperasi. Dan, bukan ke pembibitan benih pangan atau seterusnya," ujarnya.
Upaya membidik sektor pangan, jelas dia, dikarenakan risikonya lebih terukur. Oleh sebab itu perubahan kebijakan ini akan disosialisasikan kepada sekitar 1.500 mitra LPDB KUMKM dalam pertemuan saat itu di Surabaya.
"Kami yakin agenda ini sekaligus mempererat hubungan antara LPDB dengan para mitranya. Bahkan meningkatkan kepatuhan mitra dalam pemanfaatan dana bergulir," katanya.
Secara umum, tambah dia, LPDB merupakan satuan kerja dari Kementrian Koperasi dan UKM yang bertugas mengelola dana bergulir dalam bentuk pinjaman. Selain itu berupa pembiayaan kepada koperasi dan UKM.
"Sejak tahun 2008 kami telah menyalurkan pembiayaan dana bergulir sebesar Rp5,05 trilliun. Besaran itu disalurkan kepada 608.867 UMKM melalui 3.453 mitra koperasi dan nonkoperasi di seluruh Indonesia," katanya.
Kalau pada tahun ini, kata dia, dana bergulir yang diserap oleh mitra hingga 22 September 2014 sebesar Rp1,59 triliun. Angka tersebut dialokasikan dari target penyaluran tahun 2014 sebesar Rp2,65 triliun.
"Sementara tahun depan, kami targetkan anggaran dana bergulir meningkat menjadi Rp2,75 triliun," katanya.
Pada kesempatan sama, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, berharap, melalui agenda itu sektor UMKM dapat bersinergi dengan lembaga swasta yang memiliki pendanaan yang mumpuni. Tujuannya, agar produk yang dihasilkan dapat dipasarkan di luar negeri.
"Kami yakin ada lembaga yang menggandeng, mendorong dan memotivasi UMKM untuk terus berdaya saing sekaligus dapat memasarkan produknya ke luar negeri," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014