Surabaya (Antara Jatim) - Anggaran Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas) untuk tiap-tiap anggota DPRD Kota Surabaya 2015 diperkirakan akan naik dari tahun sebelumnya Rp1 miliar menjadi Rp2 miliar. Ketua DPRD Surabaya Armuji, di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya tidak membantah adanya pembahasan Jasmas dalam pertemuan Tim Anggaran Pemkot dan DPRD Surabaya yang digelar Selasa ini. Dia mengatakan, sampai saat ini masih banyak kebutuhan masyarakat yang belum diakomodir dalam APBD 2015 yang diajukan semua dinas di Pemkot Surabaya. "Makanya, di sinilah fungsi kami untuk menjembatani," katanya. Terkait usulan kenaikan jatah Jasmas anggota dewan bakal naik hingga Rp2 Miliar per orang, Armuji belum menjawab secara jelas. Namun, dia membenarkan bahwa kenaikan BBM serta inflasi menjadi dasar alasan kenaikan usulan jasmas. "Perkiraannya seperti itu. Tapi bisa juga tidak sampai. Tergantung nanti kekuatan RAPBD," katanya. Kabar itu mencuat pascapertemuan tertutup antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Surabaya dengan Tim Anggaran Pemkot. Hanya saja, meski dipastikan direalisasi tahun 2015, yang masih belum klir adalah pengalokasian dana Jasmas itu, apakah tetap lewat APBD 2015 atau baru dianggarkan pada Perubahan APBD (PAPBD) 2015. Isu program Jasmas memang menjadi salah satu isu utama di internal DPRD Surabaya. Hal ini dikarenakan pada pembahasan RAPBD 2015, program yang masuk dalam pos dana hibah itu dihapus gara-gara edaran KPK yang melarang jasmas maupun dana hibah dialokasikan. Akibat keputusan itu, para anggota DPRD periode 2014-2019 melakukan sejumlah manuver, mulai dari berkonsultasi ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk tetap bisa mengalokasikan dana itu, hingga wacana membongkar ulang KUA PPAS (Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara) yang jadi dasar penyusunan RAPBD. Namun manuver itu mentah atau tidak ada hasilnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014