Jenewa (Antara/Xinhua-OANA) - Kantor PBB bagi Koordinasi Kemanusiaan (OCHA) pada Senin (27/10) menyoroti situasi kemanusiaan yang menyedihkan di Irak, saat musim dingin semakin mendekat.
Setelah kembali dari misi gabungan OCHA dan Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) ke Irak pekan lalu, Rashid Khalikov --Direktur Kantor OCHA di Jenewa-- mengatakan kepada wartawan Irak menghadapi "kondisi darurat kemanusiaan yang sangat besar".
Ia menyatakan 5,2 juta orang Irak di seluruh negeri tersebut memerlukan perlindungan dan bantuan kemanusiaan, dan 1,8 juta orang telah kehilangan tempat tinggal sejak Januari tahun ini, separuh dari mereka adalah anak kecil.
Setelah diberi permukiman yang buruk dan dihuni oleh ratusan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal di bawah cuaca buruk, Khalikov menekankan perlunya melancarkan upaya persiapan menghadapi musim dingin, termasuk pembuatan karavan, pendirian tenda musim dingin dan penyediaan pakaian hangat serta layanan kesehatan tambahan.
"Sebanyak 800.000 orang (di Irak) sangat memerlukan tempat berteduh dan banyak orang lagi memerlukan bantuan untuk menghadapi musim dingin," kata Khalikov, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.
Ia menyerukan pemberian bantuan tambahan dari masyarakat internasional buat Rencana Tanggap Strategis yang diluncurkan belum lama ini dan meminta 2,2 miliar dolar AS untuk mencakup kebutuhan perlindungan dan kemanusiaan bagi rakyat Irak sampai akhir 2015.
"Keperluannya sangat besar. Penting bahwa kita meningkatkan upaya kita sekarang. Kita semua memiliki peran untuk dimainkan," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014