Surabaya (Antara Jatim) - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI), Iskandar Husin, optimistis kestabilan politik di Tanah Air akan mendukung pertumbuhan industri perhiasan nasional karena mampu meningkatkan kepercayaan pasar.
"Dengan kondisi itu, kami yakin pada tahun 2015 industri perhiasan tumbuh hingga 10 persen," katanya, di Surabaya, Jumat.
Selain itu, berkembangnya tren penggunaan batu-batuan alam juga semakin diminati masyarakat Indonesia saat ini. Mereka lebih menginginkan perhiasan yang berbahan campuran seperti emas dan batu, atau perak dan batu.
"Pasar domestik inilah kekuatan Indonesia," ujarnya.
Ia menjelaskan, walau terjadi krisis politik di beberapa negara sehingga mengakibatkan penjualan emas di pasar ekspor turun tetapi konsumen dalam negeri memiliki minat yang besar terhadap emas. Hal itu karena harganya cukup stabil.
"Kestabilan harga itu ikut didorong turunnya harga emas dunia dan kenaikan nilai dolar AS terhadap rupiah," katanya.
Meski begitu, tambah dia, pada tahun 2014 pertumbuhan industri perhiasan belum terlalu bagus. Bahkan sampai akhir tahun diperkirakan hanya tumbuh lima persen.
"Di sisi lain, pertumbuhan industri perhiasan ini juga didorong oleh para IKM (industri kecil menengah) yang bermunculan," katanya.
Selain itu, sebut dia, di sektor informal, banyak kalangan ibu yang memanfaatkan kreativitasnya. Mereka membeli batu-batu lalu digosok dan didesain yang futuristik.
"Kadang dipadukan dengan perak. Kemudian produk itu dijual dengan harga yang lebih tinggi," katanya.
Ia berharap, pemerintah yang baru terbentuk bisa membantu dan menumbuhkan industri perhiasan terutama memberikan bantuan peralatan untuk memproduksi perhiasan hingga pelatihan bagi IKM. Salah satunya regulasi agar batu-batu alam asli dalam negeri tidak diekspor mentah-mentah.
"Sampai sekarang banyak batu asal Indonesia yang diklaim negara lain yang memasarkan perhiasan. Kondisi ini harus diproteksi lebih ketat lagi," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014