Bangkalan (Antara Jatim) - Puluhan pemuda yang mengatasnamakan Poros Pemuda Bangkalan (PBB), Jumat, berunjuk rasa ke kantor Kejaksaan Negeri setempat, mendesak institusi penegak hukum itu mengusut tuntas kasus dugaan korupsi pada Program Pengananan Ekonomi dan Sosial Masyarakat (P2SEM). Massa datang ke kantor Kejari Bangkalan dengan membawa berbagai jenis poster dan spanduk yang berisi kritikan atas kinerja Kejari Bangkalan yang terkesan kurang memperhatikan kasus dugaan korupsi P2SEM itu. "Kami meminta kasus dugaan korupsi P2SEM ini diusut tuntas, seret semua pelaku yang terlibat dalam kasus itu, dan jangan biarkan mereka tetap berkeliaran," kata korlap aksi itu, Rofii. Di Kabupaten Bangkalan, Jatim, kata dia, ada sekitar 20 lembaga penerima bantuan program itu yang bermasalah. Namun, dari jumlah itu, tidak satupun kasus yang diproses sampai di meja hijau. "Kejari mandul dalam menangani kasus korupsi P2SEM, bahkan kasus korupsi semuanya terkesan diselesaikan dibawah meja," ucap Rofii. Selain kasus korupsi P2SEM, lanjut, Rofii, Kejari Bangkalan selama ini terkesan kurang memberikan perhatian serius pada pelaku pelanggaran penyalahgunaan narkoba, bahkan terkesan berupaya bekerja sama dengan keluarga tersangka. Salah satu caranya dengan mengurangi masa tahanan para pelaku narkoba. "Ini sangat bertentangan dengan ikrar bangsa kita untuk berperang dengan narkoba, sebab aparat penegak hukum mengurangi hukuman mereka," ungkapnya. Namun, hingga setengah jam berorasi, kepala Kejaksaan Negeri Bangkalan tidak kunjung menemui para demostran. Massa akhirnya berupaya memaksa masuk dengan menerobos barikade petugas yang mengamankan unjuk rasa massa PBB di kantor Kejari Bangkalan itu. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014