Wajah ini sontak terperangah saat untuk pertama kalinya mendapati siluet bayangan wisatawan bermain air, dengan latar belakang mentari berwarna jingga, di Pantai Bama yang terletak di salah satu ujung (tepi) Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jatim.
Sedikit berlari kecil, kami bergegas mendekat ke tepi pantai sembari tangan reflek mengambil DSLR (Digital Single-Lens Reflex) yang ada di dalam tas kamera.
Hanya dalam hitungan detik lensa langsung kami todongkan ke arah bayangan pengunjung yang tengah bermandi cahaya mentari pagi, sehingga membentuk siluet cantik dengan latar belakang panorama berwarna jingga.
Sungguh indah! Decak kagum rasanya tak jua berhenti setiap kali jepretan kamera mengabadikan satu per satu landscape menakjubkan di Pantai Bama, saat pagi hari, bersamaan dengan terbitnya sang surya dari ujung Selat Bali itu.
Pantai air dangkal dengan ombak yang sangat tenang, membuat para wisatawan yang berburu sunrise di pantai yang membentang sepanjang kurang-lebih 300 meter ini berani bermain air hingga sedikit ke tengah.
Tidak hanya orang dewasa, beberapa keluarga bahkan membawa serta anak balita menikmati panorama menakjubkan di kawasan yang masih terpelihara alami dengan berbagai biota laut dan terumbu karang yang masih utuh.
Mereka seakan tak peduli dengan jerit bersahut puluhan, atau bahkan ratusan kera liar yang menjadi salah satu koloni satwa penghuni Taman Nasional Baluran.
Sensasi petualangan yang tidak akan pernah terlupakan setelah melakukan perjalanan kaki sejauh tiga kilometer melewati padang savanna dari Resor Savana Bekol, tempat kami menginap yang berada di tengah kawasan bumi perkemahan (campaign ground) TN Baluran.
"Meski jauh di pedalaman taman nasional, kita bisa menginap di dalam kawasan Resor Pantai Bama karena di sana tersedia penginapan lengkap dengan kantinnya yang buka mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB," tutur Zainal, salah satu rekan wartawan televisi nasional yang bertugas di wilayah Situbondo-Banyuwangi.
Keindahan Pantai Bama yang berpasir putih, berikut hutan bakau yang rimbun mengelilingi baru satu dari sekian banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi di dalam kawasan taman nasional yang berjarak sekitar 35 kilometer dari Kota Banyuwangi atau sekitar 60 kilometer dari pusat Kota Situbondo.
Untuk mencapai pusat taman nasional ini dari Surabaya, perjalanan darat yang harus ditempuh mencapai 253 kilometer atau 160 kilometer dari Denpasar, Bali.
Pantai Bama sendiri terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jatim. Untuk mencapai tempat ini, pengunjung atau wisatawan bisa menempuh perjalanan darat, dengan sepeda motor ataupun kendaraan roda empat, sekitar satu jam dari Kota Banyuwangi atau 1,5 jam dari Situbondo.
Pengunjung dikenakan tarif masuk sebesar 2.500 rupiah per orang, sedangkan untuk mobil 6.000 rupiah sekali masuk.
Perjalanan kemudian bisa dilanjutkan dengan terlebih dulu memasuki belantara hutan tropis yang ada di dalam TN Baluran hingga sejauh kurang-lebih lima kilometer yang bisa ditempuh dengan durasi waktu sekitar 45 menit, karena kondisi jalannya yang nisbi terjal, hingga sampai di Resor Savanna Bekol.
Anda yang berkeinginan untuk mengejar matahari terbit di Pantai Bama, sebaiknya berhitung waktu jika melakukan perjalanan darat dari kedua kota sebagaimana tersebut di atas.
Sebab, jika ingin melihat detik-detik mentari menyembul dari balik bumi yang tampak dari tepi Pantai Bama, wajib tiba di kawasan ini maksimal pukul 05.00 WIB.
Lebih awal tentu akan lebih baik agar tidak tertinggal momentum indah seperti kami rasakan saat baru pertama kali menginjakkan kaki di kawasan ini: mendapati siluet bayangan sejumlah pengunjung bermain air pantai, dari balik rerimbunan pohon yang meneduhi kawasan pantai ini.
Untuk pilihan menginap, bisa dilakukan di kawasan Resor Savanna Bekol, lokasi "campaign ground" dengan mendirikan tenda, ataupun langsung bermalam di penginapan yang tersedia di dalam kawasan Pantai Bama.
Pilihan tempat istirahat itu, sangat bergantung pada kemauan kuat dan kesanggupan pengunjung TN Baluran untuk bangun di pagi buta.
Sebab jika menginap di kawasan Resor Savanna Bekol yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Pantai Bama, perjalanan kaki bisa memakan waktu hampir satu jam.
Di tempuh menggunakan kendaraan pun sebenarnya bisa, namun sensasi akan terasa beda karena keindahan setiap jengkal padang savanna TN Baluran berikut aneka satwa liar yang ada di dalamnya.
Pilihan Wisata
Selain Pantai Bama, masih ada dua pantai lain yang tak kalah menakjubkan sehingga sayang untuk dilewatkan. Kedua pantai yang masih "perawan" dan kerap menjadi pusat penelitian biota laut dan aneka terumbu karang tersebut adalah Pantai Bilik dan Pantai Sejile yang lokasinya berdampingan dengan Pantai Bama.
Nilai plus dari ketiga pantai yang mengelilingi seputar gunung dan hutan Baluran sangat berbeda, baik dari aktivitas maupun pemandangan lain yang dapat dinikmati.
Untuk wisatawan yang menginginkan ketenangan, Pantai Bilik dan Sejile merupakan tujuan wisata di Jawa Timur yang sayang untuk dilewatkan.
Panoramanya yang indah menjadi daya tarik tersendiri. Pada saat air laut surut, tampak daratan berpasir putih yang menyerupai lidah, sehingga dinamakan "Sejile" (dalam bahasa Madura yang berarti lidah).
Aktivitas yang bisa lakukan yaitu "snorkeling". Pemandangan bawah airnya sangat menakjubkan, sama seperti beberapa tempat menyelam terbaik di Bali.
Terumbu karang yang masih utuh dan aneka ikan hias benar-benar akan membuat kegiatan menyelam semakin mengasyikkan.
Selain tiga obyek wisata pantai yang masih alami itu, ada beberapa destinasi wisata lain yang tak kalah menarik. Beberapa lokasi wisata di dalam kompleks TN Baluran di antaranya adalah Goa Jepang dan Makam putra Maulana Malik Ibrahim.
Pengunjung juga berkesempatan mengamati aneka satwa yang menjadi penghuni taman nasional, seperti ayam hutan, merak, rusa, kijang, banteng, kerbau liar, dan aneka burung lainnya.
Di Taman Nasional Baluran seluas 25.000 hektare itu tercatat ada 217 jenis burung dan 26 jenis mamalia, di antaranya banteng (Bos javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus Viverrinus).
Untuk memudahkan pengunjung mengamati keindahan padang savana dan aneka satwa dilindungi di dalam kawasan ini pihak pengelola Taman Nasional Baluran juga telah menyediakan beberapa menara gardu pandang.
Penasaran? Segeralah menyusun agenda libur anda untuk menikmati setiap jengkal sensasi di dalam kawasan taman nasional yang menjadi habitat alami satwa langka, Banteng Jawa (Bon Javanicus) dan aneka satwa liar lainnya ini.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014