Surabaya (Antara Jatim) - Praktisi hukum dari Jakarta Erick Antariksa menegaskan bahwa masyarakat sangat mendukung mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk menjadi menteri lagi, baik menjadi Menteri Koordinator Perekonomian maupun Menteri BUMN. "Pak Dahlan Iskan itu dalam berbagai survei selalu muncul untuk nama calon menteri, bahkan untuk posisi tertentu menduduki peringkat paling atas. Artinya, masyarakat mengapresiasi kinerja beliau," katanya kepada Antara pertelepon dari Surabaya, Kamis. Menanggapi pernyataan motivator dari Surabaya, Johan Yan, yang mengaku heran sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencoret nama Dahlan Iskan dalam bursa menteri, Erick yang juga kuasa hukum Hatta Radjasa itu mengaku sependapat dengan Johan Yan. "Bukan karena apa-apa, tapi ada banyak pertimbangan yang membenarkan hal itu, di antaranya polling calon menteri dari berbagai lembaga survei selalu memasukkan nama Dahlan Iskan untuk dua jabatan yakni Menko Perekonomian atau Menteri BUMN," kata Erick Antariksa. Selain itu, banyak pandangan Jokowi yang pararel dengan pandangan Dahlan Iskan. "Misalnya, tol laut yang dilontarkan Pak Jokowi itu tidak jauh berbeda dengan Pendulum Nusantara yang digagas Pak Dahlan Iskan," katanya. Kecocokan lain, kesukaan Jokowi dengan motto kerja, kerja, dan kerja adalah semboyan yang selama ini juga dipedomani Dahlan Iskan. "Jadi, kalau Pak Jokowi memercayai Pak Dahlan masuk kabinetnya, maka kabinetnya akan bisa langsung lari," katanya. Selain itu, Dahlan Iskan juga selalu melawan berbagai bentuk mafia, seperti mafia gula, mafia daging sapi, dan bahkan mafia migas. "Saya kira Pak Jokowi juga tidak suka dengan mafia, jadi keduanya klop," kata penasihat hukum itu. Apalagi, Dahlan Iskan juga terbilang sukses memimpin BUMN. "Beliau sukses dengan membawa budaya baru di BUMN. Dulu, orang memimpin BUMN itu selalu punya beking, tapi Pak Dahlan membawa kultur baru, misalnya bos Antara itu orang dari dalam," katanya. Namun, katanya, Dahlan Iskan memang bukan tipe orang yang dekat dengan parpol dan juga bukan tipe orang yang suka minta-minta jabatan, karena hal itu pula yang diberlakukan saat memimpin BUMN. "Jadi, wajar kalau banyak orang tak suka," katanya. Coret bila Korupsi Secara terpisah, motivator dan komisaris utama perusahaan motivasi PT Total Quality (Surabaya-Jakarta-Singapura) Johan Yan mengaku tidak mempersoalkan nama Dahlan Iskan dicoret dari kabinet bila memang korupsi. "Kalau memang korupsi, seret saja beliau ke KPK, tapi kalau antimafia, berprestasi, dan terlalu vokal, lalu dicoret, maka saya heran, kenapa? Apakah prestasi itu tidak ada harganya di negeri ini? Apakah terlalu vokal itu merupakan sebuah kesalahan," katanya. Padahal, katanya, masyarakat membutuhkan menteri yang antimafia, apakah mafia pupuk, mafia daging sapi, mafia gula, mafia proyek, bahkan mafia migas sekalipun. "Sepanjang sejarah, Pak Dahlan merupakan satu-satunya orang yang berani memerintahkan pembubaran Petral," ucapnya. Oleh karena itu, penerima anugerah kehormatan sebagai 10 orang berpengaruh di bidang budaya di Indonesia atau The Outstanding Young Persons (TOYP) yang digagas oleh Junior Chamber International atau JCI (19/5/2012) itu mengharapkan Presiden Jokowi untuk memasukkan nama Dahlan Iskan. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014