Malang (Antara Jatim) - PROFAUNA Indonesia menyoroti kondisi sejumlah hewan langka dan dilindungi yang saat ini berada di kawasan Taman Rekreasi Kota (Tareko) Malang, Jawa Timur, karena tidak terurus dan hewan tidak diperlakukan dengan layak. "Ada burung Kakatua yang menjadi salah satu hewan langka dan dilindungi, kondisinya memprihatinkan karena bulunya rontok dan tubuhnya hanya ditumbuhi bulu halus. Bulu Kakatua yang rontok itu bukan proses alami, tapi disebabkan stres," kata Direktur PROFAUNA Indonesia, Rosek Nursahid, di Malang, Senin. Menurut Rosek, Burung Kakatua, apalagi jambul kuning, membutuhkan kandang yang didesain seperti hutan dengan menghadirkan dahan-dahan bercabang untuk hinggap agar bisa berpindah-pindah dari satu dahan ke dahan lainnya. Hanya saja, kata Rosek, penyebab stresnya Kakatua tersebut belum diketahu, apakah karena kondisi kandang yang kurang memadai atau karena terserang penyakit, apakah flu atau ada virus lain. Kondisi ini harus ditangani serius agar hewan-hewan langka dan dilindungi itu tidak sampai punah. Selain Burung Kakatua Jambul Kuning, lanjutnya, kondisi Burung Elang yang ada di Tareko juga meprihatinkan. Burung elang tersebut menempati kandang yang sempit, sehingga tidak bisa bergerak leluasa, padahal burung elang butuh kandang yang besar untuk bisa bebas terbang. Ia mengatakan seharusnya Burung Elang itu ditempatkan di kandang yang besar karena burung jenis predator ini membutuhkan areal lahan yang cukup luas untuk melayang dan mengepakkan sayap. Idealnya, kandang elang memiliki tinggi 15 meter, sebab jika tidak bergerak, otot sayap melemah. "Kalau sudah demikian akan sulit untuk melatih agar bisa kembali mampu mengepakkan sayapnya, bahkan kalau kandangnya sempit juga bisa stres," tegasnya. Menanggapi sorotan PROFAUNA tersebut, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tareko Malang, Nur Asmi membantah jika ada yang mengatakan burung di Tareko tidak terurus dan dibiarkan, sehingga menyebabkan sejumlah hewan stres. "Burung Kakaktua yang bulunya rontok memang sedang dalam proses pergantian bulu dan itu alami dan nanti akan tumbuh dengan sendirinya mlalui proses alami pula. Jadi, tidak benar kalau hewan itu stres atau diserang penyakit," tandasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014