Ngawi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, melakukan pemeriksaan ternak sapi dan kambing di Pasar Hewan setempat guna mewaspadai penyakit antraks menjelang Hari Raya Idul Adha. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ngawi, Sunito, Senin, mengatakan pemeriksaan hewan itu untuk memastikan bahwa hewan ternak yang akan digunakan berkurban dalam keadaan aman dari penyakit. "Setelah kita lihat, sebagian besar kondisi hewan sapi dan kambing lumayan bagus. Hanya ada beberapa yang terkena penyakit, itupun jenis penyakit mata yang sifatnya tidak membahayakan. Sedang untuk penyakit antraks, belum ada. Hewan yang kita periksa semuanya aman," ujar Sunito. Menurut dia, guna mewaspadai antraks, pihaknya rutin melakukan pengawasan terhadap hewan ternak yang beredar di wilayah Ngawi. Seperti pemeriksaan intensif ke pasar-pasar hewan dan musiman di wilayahnya. Pengawasan itu tidak hanya dilakukan menjelang Idul Adha. Namun juga rutin saat hari-hari biasa. Demikian juga dengan memperketat pos pantau hewan di daerah perbatasan Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah di Mantingan. "Surat larangan sapi dari Jawa Tengah masuk ke wilayah Jawa Timur khususnya Ngawi, sudah kami terbitkan sejak dua pekan lalu. Dasarnya adalah surat dari Gubernur Jawa Timur," terang dia. Selain itu, ia juga mendata asal hewan kurban yang dijual. Hal itu untuk mendeteksi jika ada serangan penyakit yang membahayakan. Sebab menjelang Idul Adha, lalu lintas penjualan hewan kurban sangat tinggi. Dengan kondisi itu, tidak menutup kemungkinkan banyak oknum penjual nakal yang nekat menjual hewan kurban tidak sehat untuk meraup keuntungan di saat tingginya permintaan untuk berkurban. "Kami akan terus memantau perkembangan keberadaan hewan ternak dan kurban di pasaran. Kalau ditemukan kasus penyakit akan segera kami tangani," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014