Oleh Indra Arief Pribadi Tangerang (Antara) - Salah satu nasabah PT. Bank Central Asia (BCA) menjadi korban penipuan melalui pusat komunikasi (call center) palsu yang tertera di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA di Kecamatan Pinang, Tangerang, Sabtu. Akibat kejadian tersebut, nasabah yang bernama Imam S itu harus kehilangan tabungannya sejumlah Rp20 juta. "Di mesin ATM itu ada nomor 'call center' dengan logo BCA di atasnya. Saya mengira itu nomor resmi BCA," ujar Imam lirih kepada wartawan. Kejadian itu bermula saat Imam hendak menarik uang tunai di ATM BCA yang berlokasi di sebelah gerai mini swalayan yang terletak di depan Perumahan Pinang Griya Permai sekitar pukul 11.00 WIB. Di ATM tersebut tidak ada petugas keamanan yang berjaga. Saat melakukan transaksi, kartu debit miliknya mengalami gangguan di mesin ATM tersebut. Imam mengatakan, ada seseorang yang diduga pelaku penipuan, tiba - tiba masuk dan mengarahkan dirinya untuk menelepon "call center" yang ada di stiker mesin ATM tersebut. "Karena cuma ada nomor itu, dan ada stiker yang tampak seperti resmi dari BCA, saya coba meneleponnya," ujar Imam yang masih terkaget dengan kejadian tersebut dan terdiam lemas. Saat menelepon "call center" palsu itu, Imam mengaku ditanya nomor PIN ATM miliknya. Karena tidak tahu bahwa "call center" itu palsu, Imam akhirnya memberitahukan nomor PIN miliknya. "Namun di perjalanan, saya coba cek lagi, ternyata nomornya berbeda, di situ saya mulai sadar," ujarnya. Saat menelepon "call center" BCA yang resmi, Imam terkejut karena sudah terdapat transaksi beberapa kali dengan total nilai Rp20 juta. "Lemes saya dengernya," ujarnya. Akibat kejadian itu, Imam yang siang itu berencana menjenguk anaknya di Solo, Jawa Tengah, akhirnya membatalkan kepergiannya. Rincian transaksi itu adalah 10 kali tarikan tunai berniali Rp10 juta, dan transfer ke rekening Bank Mandiri senilai Rp10 juta. Imam sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Cipondoh, Tangerang. Dirinya berharap, polisi dan BCA dapat menemukan pelaku penipuan. Dia juga berharap tabungan yang direncanakan untuk dia gunakan di masa pensiun itu dapat kembali. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014