Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Jawa Timur, Gentur Senjoyo, menyatakan penerapan bangunan hijau (green building) di Jatim terkendala mahalnya biaya pembangunan gedung. "Akibatnya penerapan bangunan hijau belum bisa dilakukan secara masif," katanya, ditemui di Seminar Nasional Green Building & Green Energy, di Gedung De Javasche Bank, Surabaya, Kamis. Selain itu, jelas dia, Pemerintah Provinsi Jatim juga belum membuat aturan tegas mengenai bangunan ramah lingkungan tersebut. Apalagi, sampai sekarang masih dalam tahap sosialisasi. "Kami memang belum membuat aturan bahwa gedung baru berkonsep green atau ramah lingkungan," katanya. Ia menyatakan sejumlah gedung yang digunakan sebagai kantor pemerintah sudah memulai pembangunan green building tersebut di Jatim. Penyebab minimnya bangunan baru yang menerapkan konsep tersebut karena mahal di biaya pembangunan awal. "Bahkan biaya pembangunannya bisa lebih tinggi sampai 30 persen dibandingkan dengan bangunan konvensional," katanya. Apalagi, tambah dia, harga satuan materialnya memang lebih tinggi. Contoh untuk sistem kelistrikan yang nantinya bisa hemat energi. Kemudian, material bangunan maupun bentuk konstruksi yang memungkinkan penyinaran dari luar bisa masuk dengan maksimal. "Dengan upaya tersebut maka bisa mengurangi penggunaan listrik untuk penerangan pada siang hari," katanya. Padahal, sebut dia, dengan konsep bangunan yang ramah lingkungan, biaya untuk perawatan dan lain-lain seperti tagihan listrik akan lebih murah. Di sisi lain, sektor kontruksi di Jatim terus tumbuh. "Jika pada tahun 2013 nilai proyek konstruksi sebesar Rp350 miliar, tahun ini naik menjadi Rp450 miliar," katanya. Dari kondisi itu, lanjut dia, Jatim juga diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi motor perekonomian Indonesia Timur. Apalagi, pertumbuhan ekonomi Jatim mampu melampaui provinsi-provinsi lain di Pulau Jawa. "Tahun ini angka pertumbuhan ekonomi ditargetkan 7,4 persen. Hal itu bisa tercapai dengan salah satu dukungan sektor jasa konstruksi khususnya melalui inovasi dan teknologi yang berkembang saat ini," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014