Kediri (Antara Jatim) - Sebanyak 235 pegawai Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, dengan berbagai macam eselon dimutasi secara mendadak dengan alasan menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing. "Jika tidak mendadak, nantinya bisa menyebabkan PNS resah. Padahal, pada prinsipnya, PNS itu harus siap ditempatkan di saman saja," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Kediri Jawadi di Kediri, Rabu. Pihaknya juga mengatakan, mutasi pegawai itu juga dilakukan, menyesuaikan dengan kemampuan mereka ataupun latar belakang pendidikan mereka. Sebagian masih belum sesuai dengan latar belakang, sehingga dimutasi. Selain itu, ia juga mengatakan, mutasi ini dilakukan demi meningkatkan kinerja pejabat struktural tersebut. "Ini demi peningkatan kinerja pejabat struktural sesuai dengan kemampuan masing-masing, agar semakin baik dan meningkat," jelas Jawadi. Ia juga mengatakan, dari 235 PNS Kota Kediri tersebut, terdapat seorang yang tidak hadir, yaitu Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Anang Kurniawan. Ia absen, karena mengikuti rangkaian ibadah haji di Tanah Suci. Jawadi menyebut, hal itu tidak menjadi masalah. Pegawai bersangkutan nantinya akan menjalani secara resmi rangkaian mutasi di rumah dinas Wali Kota, seperti sejumlah pengalaman yang telah dilakukan, yaitu memutasi Maki Ali menjadi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Kediri dari sebelumnya staf ahli. Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam sambutannya mengingatkan, jika aparatur birokrasi harus terus belajar untuk meningkatkan kemampuannya, belajar dari kesalahan masa lalu, dan memperbaikinya, serta melakukan inovasi dalam pekerjaan, sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, sehingga misi menjadi pelayan publik dapat tercapai. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014