Blitar (Antara Jatim) - Para pengendara sepeda motor yang mengantre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di Jalan Kalimantan, Kota Blitar, Jawa Timur, kecewa karena bahan bakar sudah terlanjur habis, setelah sempat antre hingga beberapa jam. Sutarman, salah seorang pengendara yang antre, Rabu mengaku kecewa dengan kondisi itu. Ia sudah mengendarai kendaraannya di beberapa SPBU di Blitar, dan baru menemukan di SPBU Jalan Kalimantan, Kota Blitar, ini, tapi ternyata juga sudah habis. "Saya sudah antre, tapi ketika sudah hampir giliran, ternyata bahan bakar habis," katanya dengan kecewa. Ia tidak dapat berbuat banyak dengan stok bahan bakar yang habis itu, selain meninggalkan SPBU. Ia juga sudah berusaha mencari penjual bensin eceran, tapi ternyata juga banyak yang kehabisan barang dagangan. DI SPBU Jalan Kalimantan, Kota Blitar, ini, selain kendaraan roda dua, puluhan kendaraan umum seperti truk juga ikut antre demi mendapatkan bahan bakar. Mereka semua kecewa, karena tidak sampai satu jam, stok bahan bakar ternyata sudah habis. Para pemilik kendaraan roda dua mengendarai kendaraan mereka meninggalkan SPBU, namun untuk pengemudi truk terpaksa singgah di SPBU tersebut, demi menunggu kiriman bahan bakar selanjutnya. Seluruh bahan bakar baik yang bersubsidi, yaitu solar ataupun bensin, serta bahan bakar nonsubsidi juga habis. Prianto, salah seorang sopir bus mengaku pasrah dengan kondisi itu. Ia hanya bisa menunggu kiriman bahan bakar lagi dari Pertamina di SPBU itu, dan tidak berniat pindah ke SPBU lain, sebab stok bahan bakar di kendaraan yang ia bawa sangat sedikit. "Kami menunggu sampai pasokan BBM dari Pertamina datang. Untuk saat ini, kendaraan juga tidak bisa untuk mengantar barang, karena solar sedikit," katanya. Kelangkaan bukan hanya terjadi di Kediri, tapi merata di sejumlah daerah seluruh Indonesia. Hal ini dikarenakan keputusan pemerintah yang memang mengurangi kuota bahan bakar bersubsidi, yang awalnya dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 48 juta kilo liter (KL) menjadi 46 juta KL dalam APBN-P 2014. Pemerintah juga tidak akan berencana menambah kuota BBM bersubsidi, walaupun saat ini dilakukan pengendalian dan pembatasan konsumsi BBM subsidi. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014