Blitar (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mewaspadai jaringan kelompok radikal seperti Islamic State of Iraq and Syria atau Islamic State in Iraq and al-Sham atau kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berkembang di daerah ini dengan melibatkan seluruh pihak.
"Kami lakukan deteksi dini di antaranya melalui forum kewaspadaan, dimana forum itu sudah menyentuh hingga tingkat kecamatan," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Blitar Mujinto di Blitar, Selasa.
Ia mengatakan, kewaspadaan seluruh lembaga juga ditingkatan, demi mengantisipasi masuknya jaringan kelompok radikal di Kabupaten Blitar. Terlebih lagi, pascadiketahuinya adanya kelompok yang diduga pendukung ISIS di Malang, dimana daerah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar.
Ia juga mengatakan, terus menjalin komunikasi yang intensif dengan forum kerukunan umat beragama (FKUB) di Kabupaten Blitar, serta seluruh organisasi masyarakat di daerah ini. Mereka diharapkan, juga ikut membantu pemerintah untuk meminimalisir adanya pergerakan kelompok radikal, dengan ikut langsung turun ke masyarakat, menyosialisasikan tentang ajaran yang tidak melanggar aturan.
Di Kabupaten Blitar, kata dia, memang pernah ada laporan sejumlah sekte atau aliran yang dinilai mengomersilkan agama, yaitu harus membayar mahar sebagai dalih masuk ke surga, serta sejumlah aliran lain.
Namun, untuk aliran radikal seperti ISIS, Mujianto mengatakan sampai saat ini belum ada laporan aliran itu masuk ke daerah ini. Pihaknya tetap meminta seluruh aparat untuk mewaspadai berbagai macam gerakan yang dinilai radikal.
"Sampai saat ini belum ada laporan yang masuk secara resmi ke kami," ujarnya.
Sementara itu, Muspida Kabupaten Blitar, TNI, polri, serta tokoh agama di daerah itu juga sengaja mengadakan deklarasi untuk menolak masuknya kelompok radikal. Kegiatan itu dilakukan di pendopo kabupaten setempat.
Selain dari jajaran muspida, serta keamanan, juga dihadiri oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama. Mereka juga berkomitmen untuk menolak adanya kelompok radikal masuk ke daerah ini. Bahkan, mereka siap menjadi garda utama, demi menolak kelompok tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014