Malang (Antara Jatim) - Kuota mahasiswa baru yang diterima melalui jalur bidik misi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jawa Timur, tahun ini berkurang dari tahun sebelumnya, dari 170 mahasiswa menjadi 130 mahasiswa.
Wakil Rektor III UIN Maliki Dr Agus Maimun di Malang, Jumat, mengakui sebenarnya pelamar untuk program bidik misi tersebut cukup banyak, namun yang diterima hanya 130 mahasiswa saja.
"Karena ini sudah keputusan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kedudayaan (Kemendikbud), ya harus kita terima," tegasnya.
Pengurangan kuota mahasiswa bidik misi yang diterima tersebut, katanya, salah satunya juga disebabkan adanya penerimaan mahasiswa afirmasi dari Papua yang menjadi program Kemendikbud. Bahkan, mahasiswa yang diterima melalui program afirmasi tersebut, tanpa melalui jalur tes.
Ia mengaku progam afirmasi di UIN Maliki tersebut merupakan yang pertama. Sebenarnya jumlah keseluruhan mahasiswa baru dari jalur bidik misi hanya 117 orang dan ditambah mahasiswa afirmasi 13 orang, akhirnya menjadi 130 mahasiswa.
Menurut Agus, jumlah tersebut sangat minim, sehingga UIN Maliki memberikan beasiswa bidik misi tersebut pada mahasiswa yang benar-benar tidak mampu dan membutuhkan.
Untuk membuktikan calon mahasiswa tersebut layak mendapatkan beasiswa bidik misi, pihak kampus harus melakukan penelusuran ke rumah masing-masing penerima, termasuk ke daerah yang aksesnya sulit dijangkau.
Ia mencontohkan, tim seleksi calon mahasiswa penerima bidik misi ada yang mendatangi rumah salah seorang calon penerima di Bima. Untuk sampai di rumah yang bersangkutan dibutuhkan waktu selama tiga jam dengan kondisi jalan kurang memadai dan lokasi yang sangat jauh, bahkan hanya bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua saja.
Proses seleksi calon mahasiswa bidik misi, kata Agus, tidak hanya berdasarkan berkas tertulis yang dikirimkan para pelamar saja. Tim dari UIN Maliki juga menyambangi rumah pelamar, termasuk bagi pelamar di luar kota, bahkan di luar provinsi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014