Kediri (Antara Jatim) - Sejumlah pelajar asal Papua ikut menyumbang tarian berupa tari Yospan (Yosim Pancar), yang biasanya dibawakan sebagai bentuk penghormatan tamu dalam kegiatan parade budaya nusantara dalam rangkaian peringatan HUT Kota Kediri yang ke-1135. Dalam atraksinya, para pelajar yang bersekolah di sejumlah sekolah menengah atas (SMA) di Kota Kediri itu juga mengenakan atribut khas Papua, seperti hiasan di pinggang dan lengan yang terbuat dari tali rafia. Mereka menari dengan bersemangat. Mereka bersekolah di Kediri, setelah lolos dalam seleksi program afirmasi pendidikan. Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kamis mengatakan kegiatan parade budaya itu dilakukan sebagai wujud untuk melestarikan kebudayaan. Selain itu, kegiatan itu juga untuk mengenalkan kebudayaan dari daerah lain. "Masyarakat harus lebih giat untuk 'nguri-uri' (melestarikan) budaya, supaya anak cucu juga paham budaya sendiri dan tidak dicuri negara lain," katanya. Pihaknya juga mengatakan, banyak peninggalan kebudayaan di Kota Kediri, dengan berbagai bentuk dan masa, seperti senjata ataupun situs. Bahkan, sampai saat ini banyak yang masih terawat dengan baik. Untuk itu, ia berharap, generasi muda ikut mengenal dan memelihara, serta melestarikan peninggalan kebudayaan tersebut. Kegiatan parade budaya itu diikuti oleh berbagai kalangan baik pelajar, masyarakat umum, termasuk dari jajaran muspida Kota Kediri. Mereka juga menggunakan pakaian tradisional, sesuai dengan tema yang diangkat. Beragam acara digelar dalam rangka memeringati HUT Kota Kediri ini. Selain parade budaya nasional, juga pameran budaya, larung sesaji dan labuh bumi, festival kali brantas, sampai khataman Al Quran. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014