Jakarta, (Antara Jatim) - Ketua DPR RI Marzuki Alie meminta masyarakat fokus melihat hasil rekapitulasi suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tanpa memperdebatkan hasil hitungan cepat dari beberapa lembaga survei.
"Saya imbau kepada masyarakat jangan terprovokasi, karena hasil asli itu berasal dari KPU, jadi ini hanyalah gambaran-gambaran saja, sehingga tidak usah terpengaruh," kata Marzuki sebelum Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang IV di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.
Ia menegaskan persentase perolehan suara yang kini beredar barulah hasil hitung cepat (quick count) sehingga perlu menunggu pengumuman KPU pada 22 Juli mendatang.
Politisi Partai Demokrat itu menambahkan masih ada pekerjaan besar yang harus dilakukan setelah proses Pemilu 9 Juli 2014 yakni mengawasi dan memantau penghitungan suara yang dilakukan secara cermat, jujur dan transparan.
"Kita tidak menginginkan terjadinya kecurangan, penyelewengan dan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku," tuturnya.
Ia mengaku pelaksanaan demokrasi di Indonesia cukup mendapat perhatian dari negara-negara sahabat bahkan mereka memberikan apresiasi dan memuji proses demokrasi yang berlangsung.
Menurut Marzuki, negara sahabat itu meyakini proses demokrasi yang berlangsung aman akan membawa manfaat bagi Indonesia di berbagai sektor, terutama di bidang ekonomi.
"Mereka sudah menganggap Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia yang mampu menciptakan stabilitas ekonomi," tukasnya.
Marzuki sangat bersyukur pelaksanaan Pemilu 9 Juli 2014 bisa berjalan dengan aman, lancar dan terkendali.
Meskipun demikian, katanya, masih ada beberapa kasus memprihatinkan karena adanya sikap saling berseberangan antarpendukung.
"Di alam demokrasi perbedaan pendapat dapat dibenarkan tetapi bukan untuk saling memunculkan perpecahan," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014