Bangkalan (Antara Jatim) - Anggota Komisi D DPRD Bangkalan, Jawa Timur Ismail Hasan meminta Dinas Pendidikan (Disdik) setempat tahun bisa menyelenggaran pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online agar penerimaan siswa baru bisa transparan dan tidak ada kecurangan. "Kalau sistemnya secara online kan sulit terjadi kecurangan karena pengawasan akan lebih ketat. Jadi kami meminta agar Disdik bisa menerapkan penerimaan peserta didik tahun ini secara online, meski tidak semua sekolah," Ismail Hasan di Bangkalan, Minggu. Ismail Hasan mengatakan, pihaknya mendorong agar Disdik bisa menerapakan penerimaan siswa baru secara online tersebut, karena selama ini banyak keluhan dan kecurigaan dari orang tua siswa di Bangkalan bahwa pola rekrutmen peserta didik baru terindikasi banyak penyimpangan. "Ada kesan kolusi dan nepotisme. Jadi siswa yang banyak diterima itu adalah siswa yang memiliki kerabat di sekolah itu, semisal menjadi guru, dan staf TU, dan itu yang sering disuarakan sebagian orang tua siswa," katanya. DPRD Bangakalan, secara kelembaan memang sulit untuk membuktikannya, namun yang jelas, dugaan itu memang bisa mendekati kebenaran. "Kenapa saya katakan seperti itu, karena kan tidak mungkin ada asap, jika tidak ada api. Dalam artian, tudingan seperti itu tidak akan mengemuka di kalangan orang tua siswa, jika tidak benar-benar terjadi," katanya. Oleh karenanya, Ismail Hasan menilai, sistem PPDB secara online itu akan menjadi solusi alternatif pada penerimaan peserta didik untuk lebih transparan, karena dengan pola seperti itu, maka masyarakat bisa melakukan kontrol secara langsung. Selain itu, Ismail juga meminta agar Disdik Bangkalan ikut memikirkan keberasaan siswa di Bangkalan yang tidak bisa tertampung di lembaga pendidikan negeri mengikat jumlah siswa yang lulus tidak sebanding dengan sekolah yang tersedia. Berdasarkan data di Disdik Bangkalan, tahun ini siswa yang lulus SD sebanyak 17.778 orang, sedangkan daya tampung sekolah tingkat pertama, yakni SMP yang hanya berkisar, 12.633 siswa. Dengan demikian, maka akan ada 5.145 orang siswa yang tidak akan tertampung di SMP Negeri yang ada di Kabupaten Bangkalan. Sedangkan untuk sisiwa SMP yang diperkirakan tidak akan tertampung di SMA Negeri sekitar 1.953 orang siswa, mengingat jumlah siswa SMP yang lulus tahun ini sebanyak 9.748 orang, sedangkan daya tampung atau pagu untuk SMA Negeri hanya 7.795. "Yang kami maksud diperhatikan tentunya mulai saat ini Disdik sudah bisa memikirkan atau paling tidak bisa mengarahkan mereka untuk masuk sekolah swasta yang kualitas tentu tidak jauh berbeda dengan sekolah negeri. Karena kan siswa ingin masuk sekolah negeri itu karena kualitasnya sudah dianggap baik," katanya menjelaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014