Madiun (Antara Jatim) - Tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat di Kota Madiun, Jawa Timur, pada tahun 2014 naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Kota Madiun, Suyoto mengatakan, tahun ini hanya ada satu siswa SMP yang tidak lulus UN dari jumlah peserta sebanyak 3.160 anak. Sedangkan tahun lalu ada 11 siswa yang tidak lulus. "Angka kelulusan tahun ini memuaskan. Meski tidak bisa 'zero' atau lulus 100 persen, namun hasilnya patut disyukuri," ujar Suyoto, Sabtu. Menurut dia, ketidaklulusan seorang peserta didiknya tersebut karena nilai mata pelajaran khususnya matematika hanya 2,28. Sedangkan nilai ujian akhir sekolah (UAS) hanya 6,15. Karena itu jika kedua nilai tersebut digabung menjadi nilai akhir, dengan prosedur 60 persen nilai ujian nasional dan 40 persen nilai ujian sekolah, hasilnya tidak mencapai angka 4. "Kebetulan yang tidak lulus ini berasal dari SMP swasta. Sedangkan untuk SMP negeri dan sederajat semuanya lulus," ungkap Suyoto, kepada wartawan. Suyoto menjelaskan, pengumuman kelulusan dilakukan serentak pada Sabtu pagi hingga siang. Mekanismenya adalah langsung dikirim surat ke rumah masing-masing siswa. Dia menegaskan tidak ada pengumuman di sekolah, karena hal itu untuk menghindari perayaan kelulusan yang salah seperti konvoi yang dapat mengganggu pengguna jalan lainnya. Pihaknya juga telah meminta kepada kepolisian setempat untuk bertindak tegas jika ada siswa yang nekad melakukan konvoi kelulusan. Data Dikbudpora setempat mencatat, dari 22 sekolah tingkat SMP sederajat di Kota Madiun, secara kelembagaan peringkat pertama diraih SMP Negeri 1 dengan nilai ujian 34,53, peringkat kedua SMP Negeri 2 dengan nilai 34,15, dan peringkat ketiga SMP Negeri 4 dengan nilai 31,07. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014