Lumajang (Antara Jatim) - Keberhasilan program keluarga berencana (KB) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengantarkan kabupaten setempat meraih penghargaan nasional "Manggala Karya Kencana 2014". "Rencananya, penghargaan nasional tersebut akan diterima Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar pada saat puncak peringatan Hari Keluarga Nasional di Surabaya pada Sabtu (14/6)," kata Kabag Humas Pemkab Lumajang Eddy Hozaini, Jumat. Penghargaan tersebut diberikan pemerintah kepada kepala daerah maupun tokoh masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi dalam mendukung keberhasilan program KB dan kependudukan di kabupaten/kota di Indonesia. "Pemkab Lumajang diinilai mempunyai komitmen yang tinggi dalam menentukan kebijakan program KB dan memberikan dukungan penuh untuk mengendalikan pertumbuhan penduduknya melalui program tersebut," tuturnya. Kepala Badan KB Kabupaten Lumajang dr Farida Alfawati mengatakan realisasi capaian kepesertaan program KB di Lumajang tahun 2013 mencapai 113 persen, sehingga angka tersebut melampaui dari yang ditargetkan pemerintah. "Keberhasilan tersebut sangat didukung oleh beberapa kebijakan Bupati Sjahrazad Masdar dalam mendukung program KB di Lumajang dan itulah kunci keberhasilannya karena komitmen yang tinggi dari Bapak Bupati serta dukungan kerja sama lintas sektor," tuturnya. Menurut dia, ukuran keberhasilan program KB ada dua yakni angka kelahiran total (Total Fertility Rate) dan laju pertumbuhan penduduk, sehingga indikator tersebut menjadi acuan pemerintah memberikan penghargaan Manggala Karya Kencana dan Lumajang menduduki peringkat ke-5 secara nasional. "Angka kelahiran total di Lumajang sebesar 1,88 persen dan berada jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 2,1 persen. Angka laju pertumbuhan penduduk Lumajang sebesar 0,42 persen dan berada jauh di bawah nasional sebesar 1,49 persen, sedangkan Provinsi Jatim sebesar 0,76 persen," paparnya. Ia menjelaskan salah satu indikator keberhasilan lainnya adalah peningkatan angka pelayanan bagi peserta KB baru dengan target akseptor baru di Lumajang mencapai 36.000 dan kini telah tercapai sebanyak 50 persen lebih dan belum lagi pembinaan yang dilakukan oleh petugas KB terhadap akseptor KB aktif yang menggunakan berbagai alat kontrasepsi. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014