Malang (Antara Jatim) - Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur mengemukakan anak jalanan yang tersebar di sejumlah lokasi di Kota Malang masih sulit untuk mengakses pendidikan di jenjang yang lebih tinggi, misalnya, dari SD ke SMP atau dari SMP ke SMA. "Dunia pendidikan di Kota Malang ini ada diskriminasi. Ada puluhan anak jalanan di kota ini yang terancam tidak bisa meneruskan ke jenjang lebih tinggi karena tidak mendapatkan sekolah dengan alasan mereka tidak memiliki akta kelahiran," kata Jaringan Kemanusian Jawa Timur (JKJT) Tedja Bawana di Malang, Rabu. Ia mengemukakan banyak orang tua yang melapor pada JKJT jika anaknya tidak diterima pada saat proses pendaftaran siswa baru tahun ajaran 2014/2015. Siswa yang tidak diterima ini karena tidak memiliki akta kelahiran. Menurut Tedja, hal itu sudah terjadi diskriminasi, bahkan diskriminasi itu terjadi mulai dari tingkat dasar (SD) hingga menengah atas (SMA). Orang tua tidak dapat menunjukkan akta kelahiran anaknya karena susahnya mendapatkan akses administrasi kependudukan. "Orang tua anak-anak jalanan ini rata-rata tidak mampu, bahkan mereka harus hidup berpindah-pindah, sehingga sulit mendapatkan akses mengurus adiministrasi kependudukan, seperti akta kelahiran, Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun Kartu Keluarga (KK)," ujarnya. Oleh karena itu, katanya, JKJT mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang untuk mempermudah akses pendidikan siswa kurang mampu termasuk anak jalanan. "Kami akan mengirimkan surat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Sosial, dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahterahan Rakyat, serta Gubernur Jawa Timur, sebab pendidikan ini kan hak setiap warga negara, jadi pemerintah harus menjamin kemudahan akses pendidikan terutama bagi warga miskin," tandasnya. Menanggapi keluhan JKJT tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang Zubaidah mengatakan pihaknya masih belum menerima laporan mengenai siswa yang ditolak saat melakukan pendaftaran di sekolah. "Sampai sekarang belum ada laporan terkait masalah itu, tapi jika memang ada siswa yang ditolak akan kita proses lebih lanjut," tutur Zubaidah. Jumlah anak jalanan di Kota Malang saat ini sekitar 600 jiwa yang tersebar di sejumlah lokasi.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014